Berkali-kali Guru Honorer Demo, di Mana Bu Unifah?

Jumat, 04 Januari 2019 – 15:13 WIB
Andi Asrun, kuasa hukum guru honorer, mendesak Ketum PB PGRI Unifah Rosyidi mengundurkan diri. Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Andi Asrun selaku pengacara guru honorer mengungkapkan, pihaknya sudah minta Unifah Rosyidi mundur sebagai Ketum PB PGRI.

Permintaan itu disampaikan dalam rapat pleno PB PGRI yang juga dihadiri perwakilan guru honorer dari beberapa provinsi.

BACA JUGA: Iman Nilai Tuntutan Guru Honorer Salah Besar

"Kami sudah meminta agar Bu Unifah mundur. Beliau tidak cocok lagi menjadi ketum karena sudah menyimpang dari tugas utamanya berjuang untuk guru honorer," kata Asrun kepada JPNN, Jumat (4/1).

Dia menambahkan, dalam pertemuan tersebut, Unifah tidak memberikan komentar apapun dan hanya menerima masukan dari anggota. Keputusan yang akan diambil, menurut Asrun akan dibahas lanjut dalam forum rapat pengurus PGRI provinsi.

BACA JUGA: Respons Kubu Jokowi soal Honorer K2 Dukung Prabowo - Sandi

Asrun yang juga anggota PB PGRI ini menilai, desakannya kepada Unifah semata-mata ingin mengembalikan organisasi guru pada fungsi dasar sesuat ADRT (anggaran dasar rumah tangga). Selama dipegang Unifah, PGRI sudah menjadi corong pemerintah sehingga abai terhadap aspirasi guru honorer.

BACA JUGA: Guru Honorer Desak Unifah Mundur sebagai Ketum PB PGRI

"Buat apa memertahankan orang yang tidak care pada perjuangan guru honorer. Berkali-kali guru honorer demo di depan Istana Negara, di mana Bu Unifah?. Kalau menolak demo dan pentingkan lobi, mana hasilnya. Apakah pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) itu?," serunya.

BACA JUGA: Iman Nilai Tuntutan Guru Honorer Salah Besar

Sementara Unifah yang diminfai tanggapannya enggan berkomentar banyak. Alasannya, tidak ingin berpolemik lagi.

"Saya takut komentar lebih, nanti malah salah lagi. Lebih baik saya diam saja dan tetap berjuang demi guru honorer. Kalau kalian tahu, satu kali 24 jam waktu saya hanya terfokus untuk nasib guru honorer. Jadi tidak benar kalau saya dibilang corong pemerintah," tegasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Honorer SMA/Sederajat Bakal Terima Gaji Rp 2,7 Juta


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler