jpnn.com, GARUT - Calon Wakil Presiden (Cawapres) 01 KH Ma'ruf Amin berkampanye di Garut, Jawa Barat, Kamis (4/4). Hujan yang mengguyur lokasi kampanye di Lapangan Cihuni, Cimaragas, Pangatikan, Garut tak menyurutkan semangat cawapres pendamping Joko Widodo (Jokowi) itu untuk menemui pendukungnya.
Sebagaimana siaran pers Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma’ruf, hujan membuat Lapangan Cihuni becek. Namun, pendukung Jokowi - Ma’ruf yang berbasah-basahan di lapangan becek tetap betah.
BACA JUGA: Lihat Video Jokowi Mandi Hujan, Basah Kuyup Tetapi Tak Kuncup
"Wah ini luar biasa hujan-hujan, becek-becek, belok-belok tidak peduli karena semangatnya," kata Abah -panggilan akrab Kiai Ma’ruf- di depan ribuan pendukungnya.
Baca juga: Suara Jokowi - Ma'ruf Optimistis Gulung Prabowo - Sandi di Indramayu
BACA JUGA: Kecurigaan Fahri Hamzah soal Lembaga Survei Unggulkan Jokowi
Mantan rais am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu mengatakan, para pendukungnya yang bertahan di tengah guyuran hujan menjadi bukti besarnya antusiasme masyarakat Garut dalam memenangkan Jokowi - Ma’ruf. Sebab, Jokowi mengalami kekalahan di Garut saat Pilpres 2014.
Karena itu Kiai Ma’ruf mengaku optimistis bahwa duetnya dengan Jokowi akan meraih mayoritas suara di Garut. Walakin, ketua umum nonaktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu meminta para pendukungnya tetap berkampanye dengan penuh simpatik dan taat aturan.
BACA JUGA: DPRD Kota Batam Endus Camat dan Lurah Tidak Netral
"Kita ingin menang tapi tidak boleh buat gaduh. Kita tetap jaga kesatuan, kita persaudaraan sebangsa dan setanah air," ujarnya.
Baca juga: Klarifikasi Kiai Ma'ruf soal Videonya Sebut Ahok Sumber Konflik
Kiai Ma’ruf juga mengatakan, dirinya masih berdarah Sunda. “Kalau diurutkan silsilahnya dari Prabu Siliwangi, berarti saya mewakili orang Sunda,” ucapnya.
“Karena itu Abah mengajak masyarakat Sunda memilih Jokowi - Ma’ruf. “Orang Sunda kudu ngahiji di nomor hiji (orang Sunda harus bersatu di nomor satu, red),” ucapnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Di Sini Menang 80 Persen, Setuju?
Redaktur : Tim Redaksi