Berkat Program Ini Mentan Optimistis Kesejahteraan Petani Meningkat

Rabu, 29 September 2021 – 13:06 WIB
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar, menggelar kegiatan Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK) bagi petani. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, LIMA PULUH KOTA - Provinsi Sumatera Barat kian masif mendorong peningkatan kualitas SDM petaninya.

Sebagaimana arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, kompetensi petani harus terus di-upgrade untuk mengakselerasi kesejahteraan mereka.

BACA JUGA: Ssttt, Ada Fakta Baru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Motor NMax

Berangkat dari hal itu, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, menggelar kegiatan Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK).

PLEK merupakan salah satu item dari program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP).

BACA JUGA: Polisi Geledah Rumah Pengemudi Pajero Sport Penganiaya Sopir Truk, Tak Disangka

Sekretaris Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lima Puluh Kota Mayangsari Ekalisa mengatakan kegiatan PLEK digelar selama dua hari, dimulai 23-25 September 2021.

"Pelatihan ini adalah angkatan ketujuh dan merupakan angkatan terakhir pada tahun anggaran 2021," kata Mayangasari melalui keterangan tertulisnya, Rabu (29/9).

BACA JUGA: Target 2,5 Juta Petani Milenial, Kementan Siapkan Payung Hukum Regenerasi Pertanian

Mayangsari mengatakan tujuan dari pelatihan PLEK adalah dalam rangka peningkatan akses dan layanan keuangan.

Pelatihan literasi dan edukasi keuangan bagi ketua kelompok tani ini menggunakan pendekatan keluarga sebagai tim, di mana ketua kelompok tani/penyuluh swadaya yang menjadi peserta pelatihan adalah suami istri.

"Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi petani karena rumah tangga petani (RTP) dilatih dalam hal pengelolaan keuangan usaha tani padi dan pengelolaan keuangan usaha rumah tangga. Juga diberikan materi berupa sosialisasi tentang Kredit Usaha Rakyat yang lebih dikenal dengan KUR serta Ausuransi Usaha Tanaman Padi," beber Mayangsari.

Dia menjelaskan bahwa selama ini soal pengelolaan usaha tani ini, petani masih lemah jika berhubungan dengan pencatatan biaya dan penjualan usaha taninya.

Maka dari itu selama pelatihan, peserta diajak bekerja dibimbing oleh fasilitator untuk mencatat transaksi jual beli dalam usaha tani padi, sampai menghitung laba rugi dan kebutuhan modal.

"Dengan demikian, dari pelatihan ini petani akan mengetahui, apakah usaha tani padi yang dilakukan selama ini memberikan laba atau merugi. Juga akan diketahui berapa nilai tenaga kerja yang berasal dari keluarga yang selama ini hampir tidak ada dihitung nilai rupiahya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa literasi keuangan sangat penting bagi para petani.

Pemahaman mengenai finansial yang baik membuat petani bisa mengelola keuangannya dengan optimal dan efisien, baik itu pra maupun pascapanen.

Untuk itulah, lanjut SYL -sapannya- kementerian yang dipimpinnya terus memasifkan program PLEK di daerah-daerah.

"PLEK adalah ikhtiar kami untuk meningkatkan kompetensi para petani. Memudahkan mereka mengakses lembaga keuangan untuk memperluas usaha para petani," ujar Syahrul Yasin Limpo.

Menurut SYL, PLEK secara tidak langsung membantu petani bagaimana cara bertani secara efektif dari sisi pengelolaan keuangan.

"Artinya mereka dididik untuk lebih efisien dalam mengatur setiap rupiah yang dikeluarkan untuk usaha taninya. PLEK membuat petani makin melek soal keuangan," kata SYL.

"InsyaAllah dengan masifnya program PLEK, petani akan lebih sejahtera," lanjut dia.

Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan PLEK merupakan salah satu program pelatihan yang mengintegrasikan kebutuhan akan pentingnya literasi dan pembelajaran keuangan bagi petani, melalui pembinaan yang berkelanjutan dari penyuluh pertanian yang bertugas di wilayah yang bersangkutan.

Pelatihan ini sebagai wujud perubahan ekonomi global yang menuntut pentingnya pencatatan, analisis dan pengelolaan keuangan yang berbasis pada data.

"Sehingga manajemen terbaik untuk keuangan yang didasari pada fondasi kesadaran, keterampilan, perilaku dan sikap dalam pengambilan keputusan individu agar tercapai keuangan yang sejahtera menjadi pintu utama," kata dia. (rhs/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler