Berkaus Palu Arit di Tengah Keramaian Malam Tahun Baru

Senin, 02 Januari 2017 – 08:08 WIB
Seorang tukang ojek Rud (40) warga RT 23 perumahan Bogenvil, kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, Sabtu (31/12) malam. Foto Eddy Junaedy/Jambi Independent/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com - Seorang pria mengenakan kaus oblong warna merah yang di bagian depannya berlogo palu arit berkeliaran di tengah keramaian warga saat acara menyambut tahun baru di daerah lampu merah Simpang Empat Broni, persis di depan museum Provinsi Jambi.

Polisi yang sedari awal sudah curiga, langsung bergerak cepat. Pria berkaus palu arit itu langsung digelandang ke Polsek Telanaipura untuk dimintai keterangan.

BACA JUGA: Pake Kaus Palu Arit di Malam Tahun Baru, Ya Diciduk...

Informasi dari kepolisian, pria tersebut berinisial Rud (40) warga Kelurahan Bagan Pete, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi.

Kepada polisi, Rud mengaku bekerja sebagai tukang ojek. Ia datang ke museum Jambi bersama istri dan kedua anaknya untuk melihat pesta kembang api pergantian tahun baru 2017.

BACA JUGA: Pakai Kaus Berlogo PKI, Mahasiswa Diproses Polisi

Rud mengaku ingin melihat momen itu bersama keluarganya.

Ia sudah keluar rumah sejak sekitar pukul 21.00wib. Dari rumah, ia mengenakan baju kaus berlogo palu arit tersebut.

Dia tak pernah menyangka kaus yang ia pakai bakal membuatnya berurusan dengan aparat kepolisian.

“Sayo dapat baju ini beli dari tempat Beje,” singkatnya.

Ia mengaku tak tahu menahu soal logo palu arit itu. Ia juga tak pernah tahu bahwa logo tersebut identik dengan PKI yang merupakan organisasi terlarang di Indonesia.

“Sudah duo minggu aku beli bajunyo. Tadinyo nak nengok kembang api, pas dijalan langsung ditangkap dan dibawak ke kantor polisi," ucapnya heran.

Polisi tak langsung percaya dengan penjelasan Rudiyanto. Polisi masih terus mendalami kasus ini, termasuk ssoal mana kaus berlogo palu arit ini diperoleh.

Melihat warna kausnya, menunjukkan kaus itu baru. Belum nampak kusam. Polisi dibantu TNI masih melacak apakah orang-orang yang memakai kaus berlogo palu arit ini ada hubungannya dengan jaringan teroris atau tidak.

Ataukah gerakan PKI sudah mulai ada di Provinsi Jambi, polisi dan TNI masih menelusurinya.

Informasi lainnya, Wakapolresta Jambi, AKBP Sri Winugroho dan Dandim 0415/BTH, Letkol Inf Denny Noviandi langsung mendatangi Mapolsek Telanaipura, Sabtu (31/12) malam begitu mendengar kabar ada pria mengenakan kaus PKI.

Dikonfirmasi, Dandim 0415/ Batanghari, Letkol Inf Denny Noviandi mengatakan sudah menerima laporan dari anggotanya terkait hal itu.

Ia pun sudah melihat dan memastikannya langsung ke Polsek Telanaipura. Namun, Dandim mengatakan kasus ini diserahkan penanganannya ke polisi. Alasannya, pelaku merupakan warga sipil yang sudah jadi kewenangan polisi untuk menanganinya.

Namun ia memastikan TNI juga akan ikut mendampingi kepolisian untuk bersama-sama menelusuri peredaran kaus palu arit yang mulai marak itu.

"Intinya, saat ini polisi lah yang memproses pelaku. Karena pelaku merupakan warga sipil. Namun kita juga tetap terus menempel bersama pihak kepolisian untuk mendalami kasusnya," ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Telanaipura, Kompol Ahmad Bastari Yusuf mengatakan masih melakukan peneriksaan intensif terhadap pelaku. Ia juga belum bisa berpsekulasi mengenai apakah pelaku merupakan kelompok radikal atau bukan.

"Kita ambil keterangan dulu terhadap pelaku, apakah pelaku kelompok radikal atau bukan. Dan kita dalami apa maksud pelaku menggunakan kaus berlambang komunis tersebut," katanya.

Polisi dan TNI suda mengecek tempat penjualan baju bekas tersebut. Namun penjual juga tidak mengetahui baju tersebut karena dia belinya langsung dalam bentuk karung. Tapi masih diselidiki dari mana datangnya barang tersebut.

“Menurut keterangan sementara baju dibeli seharga Rp 6 Ribu. Sudah dua kali dipakai. Dia pun mengaku tidak mengetahui bahwa dilarang keras menggunakan baju ataupun barang yang bersimbol palu arit. Katanya baju itu gambarnya bagus makanya dipakainya,”kata salah satu anggota yang minta namanya tak disebutkan.

Untuk diketahui, ini bukan yang pertama ditemukan di Jambi. Sebelumnya, sempat beredar di Medsos soerang pemuda yang sedang naik ojek mengenakan switer merah dengan logo palu arit di bagian belakang.

Foto pria itu langsung menyebar dan menjadi viral di medsos. Belum lama ini, seorang pedagang di pasar angso duo juga kedapatan memakai kaus berlogo palu arit. Pedagang itu langsung di amankan oleh anggota TNI. (zen/mui)

 


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler