Sunyi, senyap, persis suasana pekuburan Karet Bivak di tengah malam, begitu gawang Markus Horison kebobolanBeberapa detik puluhan ribu penonton dibuat sesak napas, serasa ada yang mencekik leher
BACA JUGA: Gue Bilang Juga Ape!
Jangankan suara genderang, yel-yel dan tepuk tangan suporter" Komentator TV yang acap merasa lebih pintar dari pemain dan pelatih saja ikut terdiam seribu bahasa.Gol Suree Sukha menit 69 itu tak terduga sama sekali
BACA JUGA: Yang Penting Menang Bro!
Sebab, Malaysia vs Thailand hasilnya seri" Logikanya, kekuatan dan kelebihan Thailand kalau ditimbang-timbang ya mirip-miriplah" Kalaupun tidak bisa menggunduli 5 gol, ya 3 atau 2 gol sudah cukup menghiburlah":TERKAIT Ternyata, Thailand yang sering dijuluki tim Gajah Putih itu betul-betul mengeluarkan seluruh kedigdayaannya! Melawan Indonesia itu, bagi mereka sudah berarti partai final! Harus menang, kalau sampai kalah terlempar dari penyisihan grup
Saat-saat tertekan selama hampir 75 menit itulah, ujian terberat buat jutaan pasang mata yang mendukung bangkitnya sepak bola negeri iniMaklum, tidak semua yang menonton adalah supporter fanatik yang hobi bolaBanyak di antara mereka yang ikut-ikutan nonton, karena tidak ingin kehilangan bahan obrolan pagi iniAda juga yang ingin melihat lilin kecil di tengah kegelapan prestasi sepak bola selama tiga dekade terakhir yang nyaris tak terdengar
Merasakan "terkurung" di tengah serangan Thailand itu bermacam-macam efeknyaAda yang mules perut, tanpa sebab yang pastiTak sedang datang bulanJuga tak sedang makan oseng-oseng mercon atau bebek goreng sambel bajak superpedasSerangan sakit perut itu datang tiba-tiba, dan cepat pergi ketika akhirnya Bambang Pamungkas mengakhiri dengan kemenangan Timnas 2-1 itu.
Ada juga yang kebelet pipis, perasaan mau kencing, sekalipun tidak sedang banyak minumPerasaan diserang bertubi-tubi oleh kostum biru-biru strip merah dan putih itu membuat rasa ingin buang air kecil terusTangan terasa dingin, keringat dinginHopelessMembayangkan, seperti sedang menahan kencing di tengah kemacetan lalulintas Jakarta, yang tak tahu kapan akan terurai.
Ada pula yang mengekspresikan kepenatan selama terus diberondong Thailand itu seperti sedang menunggu isteri melahirkan di ruang bersalinDag dig dugMulutnya komat-kamit, membaca banyak doa dan mantraTak siap kalahTidak sanggup menerima kenyataan jika si jabang bayi lahir dengan sedikit cela
Banyak juga yang berkelakar, untuk memecahkan rasa "nervous" di luar lapanganMisalnya, saling beradu teka-teki, mengapa Irfan Bachdim ditarik keluar menit ke-58" Mungkin gara-gara dia terlalu sering main twitter, dan banyak cewek-cewek yang mention, begitu dua penampilan perdananya kerenJadi, untuk menjaga agar ke depan taampil concern, dia harus tidak boleh pegang Blackberry, dilarang twitter-anMinimal H-1.
Dua gol pamungkas Bambang Pamungkas cukuplah untuk menghibur publik negeri iniSetelah sempat ketinggalan angka 11 menit, dari menit ke 69 sampai gol penalty menit ke-80 dan 88Bagi yang sudah paham taktik dan strategi bola, tak perlu tegang menyaksikan partai ketiga di penyisihan grup di Piala AAF itu
Pertama, siapa tahu tim Merah Putih sedang menjaga ritme, agar tidak anti klimaks di semifinal dan final nantiKarena itu, dipertandingan yang tidak menentukan itu, tidak harus ngototBahkan tidak harus menangToh, menang, seri, atau kalah tetap menjadi juara grup dan lolos ke semifinal"
Kedua, bisa juga diskenario untuk menang tipis saja, untuk mencari calon runner up MalaysiaSebab, pada saat yang bersamaan, Malaysia menghajar Laos dengan banyak golJadi, selisih satu gol mengalahkan Thailand sudah cukupTak harus spektakuler saat menghajar Malaysia dan Laos
Kalau disuruh memilih, kelak ke final ingin ketemu Malaysia atau Thailand" Pasti jawabananya, Malaysia dong" Karena itu, yang terpenting dari pertandingan tadi malam adalah, mengajak kawan Malaysia ke semifinal, dan membuang Thailand ke laut
Berkawan dengan negerinya Upin Ipin lebih asoi bro! Nanti ketika bertemu lagi di final kita gorok lagi 5-1! Kalau mengajak Gajah Putih, bisa gawat! Ah, sepak bola kita ternyata kaya strategi! Penuh intrik dan berpolitik juga! (*)
Redaktur : Tim Redaksi