Berlangsung hingga Dini Hari, Konferensi Internasional MPR Hasilkan 4 Kesimpulan

Rabu, 26 Oktober 2022 – 15:35 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menko Polhukam Mahfud MD, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama rombongan delegasi Konferensi Internasional MPR, Majelis Suro, atau Nama Sejenis Lainnya dari negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) melakukan historical walk dari Hotel Savoy Homan menuju Gedung Merdeka, Selasa (25/10) Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo menyebutkan ada empat kesimpulan besar yang dihasilkan dari sidang pleno dalam Konferensi Internasional Majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis Syura, atau Nama Sejenis Lainnya.

Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Bamsoet itu dalam penutupan konferensi internasional itu di Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/10).

BACA JUGA: Historical Walk, Ketua MPR Ingin Semangat Konferensi Asia Afrika Kembali Digaungkan

"Pertama, pentingnya upaya meningkatkan kerja sama antarnegara dalam segala bidang, untuk memaksimalkan potensi-potensi kolektif, khususnya antarnegara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan terlebih dari 15 negara yang hadir pada forum ini," kata Bamsoet. 

Kedua, lanjutnya, perlunya secara kolektif untuk memperkuat posisi OKI untuk guna menguatkan posisi tawar negara-negara Islam di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian.

BACA JUGA: 7 Poin Deklarasi Bandung, Terbentuknya Forum MPR Dunia

"Serta memberikan dukungan dan komitmen solidaritas antarbangsa, untuk mengatasi berbagai masalah yang tengah dihadapi secara bersama, ataupun secara spesifik dihadapi oleh komunitas muslim di berbagai belahan dunia," jelasnya.

Wakil Ketua Umum Golkar itu juga menyebutkan pentingnya forum antarparlemen yang bersifat cair, tetapi tetap memiliki kemampuan taktis untuk mewakili kepentingan rakyat di masing-masing negara.

BACA JUGA: Bamsoet: Konferensi Internasional Sepakat Bentuk Forum MPR Dunia yang Digagas Indonesia

"Serta mendorong pemerintah di masing-masing negara untuk lebih memperkokoh kerjasama bilateral, regional, dan multilateral, di antara negara-negara anggota OKI," tutur Bamsoet.

Dia juga menjelaskan kesimpulan terakhir ialah perlu peran parlemen untuk terus mendorong upaya pengarusutamaan Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

"Untuk menjawab tantangan islamofobia melalui dialog konstuktif antarbangsa dan antarperadaban, serta komitmen yang sungguh-sungguh secara bersama- sama untuk mengatasi radikalisme, terorisme, dan tindak kekerasan," pungkas Bamsoet.(mcr8/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler