jpnn.com - SAGULUNG - Tiga penjual judi sie jie di wilayah Sagulung berhasil dibekuk jajaran kepolisian, Selasa (5/5). Ke tiganya, yaitu BP, 47, BT, 34. serta DG, 28. Para pelaku ini baru beroperasi selama dua bulan dan omsetnya sudah mencapai Rp 90 Juta perbulannya.
Polisi turut mengamankan dua buku tafsir mimpi, kalkulator, enam unit handpone, kertas rekapan nomor sie jie serta uang tunai Rp 3.2 juta.
BACA JUGA: Duh! Banyak Pejabat Belum Laporkan Hartanya
Para pelaku, mereka memiliki tugas yang berbeda. BP bertugas merekap angka yang masuk dari para pemain, BT bertugas sebagai kordinator lapangan (Korlap). Sedangkan DG sebagai eksekusi uang para pemain.
"Saya butuh uang. Daripada mencuri, lebih baik main (judi, red) seperti ini," kata BT, warga uli Bundaling Putri Tujuh, Kelurahan Kibing, Kamis (7/5) siang.
BACA JUGA: Pusat Belum Setujui Pembangunan Kereta Api untuk Batam
Ia mengaku menjalani pekerjaan itu akibat tidak memiliki pekerjaan yang tetap. Bahkan, ia mendapat upah Rp 200 Ribu permalam.
"Saya dulu pernah kerja, tapi tak betah. Ekonomi terus mendesak karena sudah punya anak," terangnya.
BACA JUGA: Rekrutmen Polri Gunakan Prinsip BETAH, Apa itu?
Sementara BP mengatakan pekerjaannya terbilang ringan dibanding rekannya yang lain. Ia hanya menulis nomor togel yang akan dikatakan pelanggan.
"Ada yang dibawa kuponnya, ada yang dititipkan. Saya hanya dapat uang Rp 50 Ribu permalam," katanya.
Hal senada disampaikan DG. Ia mengaku mendapatkan upah Rp 200 Ribu permalam untuk mencari dan menjemput tagihan uang para pemain
"Dalam satu malam itu tidak menentu. Kadang-kadang sampai Rp 9 juta," paparnya.
Kapolsek Sagulung, AKP Chrisman Panjaitan mengatakan penangkapan para pelaku berwasal dari laporan keresahan masyarakat. Melalui penyelidikan, para pelaku diamankan di warung yang biasa dijadikan lokasi rekapan.
"Awal kita tangkap DG. Dia ditangkap di warung," katanya.
Ia menegaskan akan menekan semua kasus yang menonjol di wilayah hukumnya tersebut, seperti curanmor, pencurian serta perjudian.
"Ini masih lanjut. Kita berharap, keresahan warga bisa berkurang dengan tindakan kami ini," pungkasnya. (opi/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun Lalu Punya 1.352 Tenaga Penyuluh Pertanian, Saat Ini Tinggal 826
Redaktur : Tim Redaksi