jpnn.com - BATAM KOTA - Rencana BP Batam membangun kereta api di Batam untuk tahun ini belum bisa terealisasi. Pasalnya hingga saat ini pemerintah pusat belum juga menyetujui usulan pembangunan transportasi massal tersebut. Bahkan proyek tersebut tidak dimasukkan dalam rencana pembangunan nasional di tahun 2015 maupun 2016 mendatang.
Meski demikian, BP Batam optimis kereta api di Batam akan tetap dibangun. "Memang untuk tahun ini atau tahun depan belum. Agak mundur, mungkin ada prioritas lain dari pusat," kata Mustofa Widjaja, Kamis (7/7).
BACA JUGA: Rekrutmen Polri Gunakan Prinsip BETAH, Apa itu?
Mustofa mengatakan proses pembangunan rel kereta api ini masih dalam proses. Saat ini kementerian perhubungan sedang mempelajari usulan dari BP Batam tersebut.
"Itu sedang dipelajari. Kita terus mendesak agar ini segera dibangun. Ini sangat penting untuk kebutuhan industri kita," kata Mustofa.
BACA JUGA: Tahun Lalu Punya 1.352 Tenaga Penyuluh Pertanian, Saat Ini Tinggal 826
Mustofa mengatakan bahwa pembangunan kereta api di Batam pada dasarnya mendapat dukungan dari kementerian perhubungan. Di mana tahun ini BP Batam, akan menyiapkan detail enginering design (DED). Bahkan anggaran untuk pembuatan DED ini sudah disiapkan.
"Dalam penyusunan DED ini, BP Batam, akan dibantu Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan RI. Setelah itu nantinya, kita akan mengetahui mengenai kebutuhan anggaran, untuk membangun rel kereta api di Batam," katanya.
BACA JUGA: Warga Demo, Tuntut Pabrik Semen Ajibarang Serap Tenaga Lokal
I Wayan Subawa, Deputi bidang Perencanaan dan Pengembangan BP Batam juga mengakui bahwa kereta api ini hanya ditunda untuk bukan dibatalkan. Progresnya masih terus berjalan. Yang diundur adalah pembangunan fisiknya.
"Progresnya tetap jalan, hanya pengerjaan proyek fisiknya yang diundur. Kita akan terus mendorong pusat untuk segera merealisasikan ini," katanya.
Sebelumnya I Wayan juga mengaku Pembangunan jalan tol di Batam juga diundur hingga waktu yang belum ditentukan. Ini dikarenakan belum adanya persetujuan dari kementerian. Proyek ini tidak masuk dalam Musrenbang Nasional yang dilakukan beberapa hari lalu di Jakarta.
"Kita belum mendapatkan persetujuan dari kementerian perhubungan . Kita masih menunggu. Ini bukan dibatalkan, tapi mungkin diundur," katanya (ian/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantap... 90 Persen Warga Anambas Daftar Peserta BPJS
Redaktur : Tim Redaksi