Berontak saat Diperkosa, Siswi SMP Lehernya Disayat

Sabtu, 24 Mei 2014 – 13:00 WIB

jpnn.com - MEDAN – Korban kekerasan seks terhadap anak kembali terjadi di Kota Medan. Sebut saja Dina, pelajar SMP berusia 14 tahun yang tinggal di Desa Tanjung Selamat, Medan Sunggal nyaris meregang nyawa akibat luka gorok pada lehernya sedalam 4 cm. Ia berjuang melawan nafsu bejat tetangganya, Kamis (22/5) malam.

Informasi dihimpun di lokasi dan kepolisian, aksi kekerasan seks itu bermula saat korban dan empat temannya sedang mengitari jembatan landasan Medan Polonia. Sementara pelaku, End (35) berprofesi tukang las kebetulan melintas sekitar pukul 19.00 WIB mengendarai Yamaha Mio. Tanpa diduga, pelaku mengajaknya untuk mengambil galon air minum tak jauh dari rumah.

BACA JUGA: Bayar Pijat Panggilan dengan Uang Palsu, Dibekuk

Tanpa curiga, gadis polos berkulit putih bersih ini menurut dan duduk di boncengan seraya pamit dengan teman-temannya. Sepedamotor melaju, namun tidak mengarah ke tempat semula. Korban sempat bertanya, tapi pelaku yang diyakini sudah merencanakan rencana busuknya, beralasan hendak mengambil sesuatu.

Beberapa kali memutar di kawasan Polonia hingga berhenti di lokasi sepi dan gelap ditumbuhi ilalang. Dengan cepat, pelaku langsung membekap mulut gadis belia itu sembari menarik paksa tubuhnya dari atas kendaraan. Spontan korban meronta berupaya melepaskan tangan pelaku dari mulutnya.

BACA JUGA: Ditangkap Saat Sedang Bugil di Atas Kasur Bareng Terapis

Korban tetap meronta meski diancam bunuh dengan menempelkan pisau carter di leher  Pun pelaku jadi beringas, menggorok leher sebelah kiri korban agar tidak melawan. Namun karena tetap saja berontak, pelaku kembali menggorok leher sebelah kanan.

Korban mulai kehabisan tenaga, dimanfaatkan bapak satu anak ini melucuti pakaian korban satu persatu. Meyakini Dina sudah pingsan karena tidak ada pergerakan, saat itu pelaku melepaskan bekapan dan kakinya yang sejak tadi menahan tubuh gadis ABG itu. Saat itu dimanfaatkan End membuka pakaiannya untuk segera melampiaskan nafsu bejatnya.

BACA JUGA: Cemburu Buta, Pacar Dibunuh

Naas, saat membuka celana, korban sadar dan langsung kabur ke jalan raya perlintasan dan hilang di tengah kegelapan. Tak mau aksinya diketahui orang, pelaku langsung mengenakan pakaian dan sengaja berkeliling untuk mencari korban.

Korban berjalan tertatih-tatih bersimbah darah yang tubuhnya dibalut kaus dalam di jalan perlintasan akhirnya ditemukan seorang tukang becak bermotor, Mamat (43). Beruntung pria ini mengenal Dina karena masih tergolong satu kampung.

Kondisi luka parah dan setengah bugil, Mamat curiga dan melarikannya ke rumah orang tua Dina yang dilanjutkan ke RS Mitra Sejati Medan. Peristiwa itu dengan cepat menyebar di kampung. “Tega dia (pelaku) sama anakku dan rupanya mau diperkosa atau dibunuh. Apa pula salah kami kok tega kalai dia,” cetus Baskoro ayah korban sat di rumah sakit.

Syabila (14), teman korban menguatkan dugaan perkosaan itu karena saat pelaku mengajak mengambil gallon air minum justru dihadapan para teman-teman korban.

Pantauan POSMETRO MEDAN (Group JPNN), rumah orang tua korban berjarak empat rumah dengan kediaman pelaku. Tak seorangpun berada di rumah pelaku dan tertutup rapat. Sementara sekitar lima ibu rumah tangga warga setempat yang ditemui mengaku sudah mengetahui kejadian.

Bahkan Min, istri pelaku sempat diintrogasi warga dan mengaku suaminya mengidap kelainan seks. Sebab, setiap kali berintim Min selalu dipukuli suaminya menggunakan tali pinggang dan menampar pipi secara berulang-ulang.

”Sudah gila mungkin setiap hari memang aku selalu di pukulin pakai tali pinggang sampai aku pingsan terus aku dintiminya,” kata Wati, tetangga pelaku, meniru perkataan Min.

Kapolsek Sunggal Kompol Eko mengaku mengetahui kejadian keesokan harinya atau setelah dikonfirmasi wartawan. “Baru tau saya nanti saya cek LP-nya.” ujar eko.

Kondisi fisik korban tergolong kuat pasalnya dari rentang waktu 7 jam lebih korban berjuang melawan perih di lehernya dan harus kehilangan banyak darah namun korban berhasil diselamatkan tim medis RS Mitra sejati. ”Kena 50 jahitan anakku dan darahnya banyak keluar,” ujar Baskoro ayah korban. (mri/dho)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Isap Ganja di Bus, Alasannya Biar Gak Sepi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler