Berpolemik dengan KPAI, PB Djarum Setop Audisi Beasiswa Bulu Tangkis

Senin, 09 September 2019 – 05:33 WIB
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin. Foto: pbdjarum

jpnn.com, PURWOKERTO - Kabar mengejutkan datang dari PB Djarum, yang sejak tahun 2006, lewat Bakti Olahraga Djarum Foundation, tak pernah berhenti menjaring calon superstar bulu tangkis dunia.

Dalam konferensi pers di Purwokerto akhir pekan kemarin, PB Djarum pamit, tidak lagi menggelar audisi umum beasiswa bulu tangkis mulai tahun 2020. Tahun ini penjaringan terakhir.

BACA JUGA: Samakan Persepsi, Erick Thohir Bakal Panggil KPAI dan Djarum

"Sesuai dengan permintaan pihak terkait, pada audisi kali ini kami menurunkan semua brand PB Djarum. Karena dari pihak PB Djarum sadar untuk mereduksi polemik itu kami harus menurunkannya. Kedua, kaus yang dibagikan kepada anak-anak tidak akan kami bagikan lagi seperti sebelumnya, dan mereka akan memakai kaus asal klubnya masing-masing, dan itu sudah lebih dari cukup. Kami sudah memutuskannya, tidak ada deal-deal-an lagi, diterima atau tidak, kami sudah memutuskan seperti itu," ungkap Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, seperti dikutip dari situs resmi PB Djarum.

BACA JUGA: Djarum Foundation Guyur Mohammad Ahsan Bonus Rp 500 Juta

BACA JUGA: Hendra Setiawan Masih Kejar Olimpiade Tokyo, Belum Tertarik Pensiun

"Saya sampaikan, kami pamit sementara waktu, karena di tahun 2020 kami memutuskan untuk menghentikan audisi umum. Memang ini disayangkan banyak pihak, tetapi demi kebaikan bersama, kami hentikan dulu, biar reda dulu, dan masing-masing pihak agar bisa berpikir dengan baik," imbuhnya.

Hal ini terjadi akibat polemik yang berkepanjangan sejak beberapa waktu lalu, di mana PB Djarum dituduh melanggar oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), yang menilai adanya unsur eksploitasi anak, dan mendesak Djarum Foundation menghentikan penggunaan anak sebagai promosi brand image dalam kegiatan audisi tersebut.

BACA JUGA: Langkah KPAI Sikapi Viral Video Kekerasan Sesama Anak di Kualuh Selatan

"Kami sudah menjelaskan dan banyak bukti kalau PB Djarum itu bukan produk tembakau, dan tahun lalu pun kami dapat penghargaan sebagai Institusi Olahraga of the Year dari Menpora. Itu bukti nyata kami bukan produk rokok," ujar Yoppy.

Meskipun lebih banyak pihak yang mendukung PB Djarum untuk terus melakukan penjaringan atlet potensial lewat audisi umum, namun Yoppy tetap menegaskan jika tahun ini merupakan terakhir kalinya.

"Banyak yang mendukung kami seperti dari para legend, dan PP PBSI. Tetapi sementara akan dihentikan dulu tahun depan, dan kami akan diskusi di dalam mengenai format ke depannya seperti apa," tegas Yoppy.

"Tetapi bulu tangkis harus tetap semangat, PB Djarum akan berada di garda terdepan untuk pembibitan-pembibitan usia dini dengan segala upaya. Tetapi audisi sementara dihentikan dulu. Jadi nanti kalau ada yang nangis, saya minta maaf," tutur Yoppy.

Meski begitu, audisi umum tahun 2019 ini pun dinyatakan akan terus dilakukan hingga final di Kudus bulan November mendatang. "Ya dipastikan tahun ini akan jalan terus hingga final dengan segala resikonya, karena tahun ini kami sudah janji kepada semua peserta," tutup Yoppy. (ah/pbd/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenpora Siapkan Rp 3,48 Miliar Untuk Apresiasi Kontingen Bulu Tangkis


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler