jpnn.com, SIDOARJO - Ramadan adalah bulan agung dan penuh berkah. Sahabat Salman Al-Farisi pernah memperoleh wejangan dari Rasulullah.
Beliau bersabda “Wahai Manusia, sungguh telah hadir kepada kalian bulan Ramadan, bulan agung dan penuh berkah. Allah menjadikan puasa di bulan itu sebagai perintah fardhu, dan menjadikan qiyamul lain sebagai ibadah sunnah. Dalam bulan itu, ada satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan”.
BACA JUGA: Happy Puppy Ketahuan Beroperasi Saat Ramadan, Ratusan Botol Miras Disita
Kita sudah menjalani puasa pada hari ke-15. Mudah-mudahan kita semakin cerdas menggali hikmah puasa yang kita laksanakan.
BACA JUGA: BI Sediakan Rp 4 Triliun untuk Transaksi Ramadan dan Lebaran di Kepri
Jika telah merasakan hikmah dari puasa yang kita kerjakan, maka kita semakin rindu dan bersemangat untuk berpuasa di hari esok.
Hikmah-hikmah yang terkandung dalam bulan Ramadan sangat banyak, sulit untuk dibatasi dalam diskripsi.
BACA JUGA: Mengenali Tanda Turunnya Malam Lailatulkadar
Allah SWT menumpahruahkan seluruh kebaikan (khoirat), ampunan (maghfiroh) dan kasih sayang (rahmat)-Nya kepada hamba yang berpuasa, melaksanakan ibadah Ramadan dan beramal saleh.
Cakupan luasnya hikmah makna yang terkandung dalam bulan Ramadan juga sangat tidak terbatas.
Sebagai contoh, hikmah puasa bagi kesehatan sebagaimana firman Allah SWT “Wa An Tashumu Khoirul Lakum” (dan hendaknya kamu berpuasa karena puasa itu lebih baik bagi kamu).
Salah satu manfaat puasa pada ayat tersebut terlihat dalam sabda Rasulullah “Shumuu Tashihhu” (berpuasalah, niscaya kamu menjadi sehat).
Sehat dalam hal ini terbagi menjadi dua, sehat jasmani dan sehat rohani.
Sehat jasmani tidak bisa kita pungkiri bahwa dengan berpuasa itu maka toksin-toksin dalam tubuh manusia itu dapat dikeluarkan dengan melalui proses puasa.
Perintah puasa itu dilaksanakan satu bulan dalam satu tahun.
Sirkulasi percernaan manusia itu perlu ada rehat fungsi yaitu puasa.
Hikmah rohani dari puasa adalah puasa menumbuhkan kekuatan disiplin dari internal diri orang yang berpuasa.
Dorongan pribadi untuk mendisiplinkan diri itu menghasilkan sebuah komitmen yang sangat kuat.
Pengaruh-pengaruh buruk dari eksternal sehingga (pihak lain) tidak mampu mempengaruhi komitmen diri yang sudah kuat tadi.
Contoh, disiplin terhadap waktu buka dan sahur. Kalau sebelum waktunya, maka godaan apa pun untuk makan tidak akan mempengaruhi orang yang puasa.
Dia tidak akan menyantap makanan atau meneguk minuman sebelum waktu berbuka puasa (Maghrib) tiba.
Hikmah rohani yang kedua adalah puasa memperkuat komitmen integritas pribadi.
Misalnya, komitmen untuk memperbaiki kualitas puasa. Ini semua akan melahirkan dampak sosial yaitu peka terhadap masyarakat.
Hikmah rohani ketiga adalah puasa membentuk disiplin pribadi untuk masuk dalam penghambaan diri orang insan kepada Sang Khalik (Sang Pencipta).
Orang yang berpuasa akan menjadi orang yang bertakwa yaitu loyal dan mengabdi kepada perintahperintah Allah dengan setulus hati dan ikhlas.
Semoga kita diberi bimbingan dan kekuatan oleh Allah SWT untuk menjalani rangkaian ibadah puasa Ramadan di harihari berikutnya dengan hati yang terus bersemangat dan penuh keikhlasan. (nis/jee)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persiapan Hadapi Arus Mudik, Tes Kelayakan Kendaraan Dinas
Redaktur : Tim Redaksi