Mengenali Tanda Turunnya Malam Lailatulkadar

Jumat, 09 Juni 2017 – 06:00 WIB
Mengenali Tanda Turunnya Malam Lailatulkadar. Foto Atjeh Cyber

jpnn.com, MAKASSAR - Lailatulkadar merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan. Malam yang di dalamnya penuh dengan rahmat.

Lailatulkadar juga merupakan bentuk kemulian Allah SWT kepada umat Islam.

BACA JUGA: Persiapan Hadapi Arus Mudik, Tes Kelayakan Kendaraan Dinas

Hanya umat Nabi Muhammad SAW yang diberikan lailatukadar dan turunnya pun hanya di masa Ramadan.

Barangsiapa yang menghidupkannya, maka dia akan mendapat pahala ibadah setara 1000 bulan atau kurang lebih 83 tahun.

Bagaimana ciri-ciri lailatukadar? Semoga tanya jawab berikut ini memberi semangat kepada umat Islam untuk berusaha mendapatkannya.

BACA JUGA: Ramadan, Ada Santri Diutus Berdakwah di Sekolah

Tanda-tanda Lailatulkadar

Assalamualaikum Wr. Wb.

BACA JUGA: Keluarkan Pedoman Pelaksanaan Zakat Fitrah

Tabe, Pak Ustaz. Apa tanda-tandanya kalau malam Lailatulkadar itu datang pas kita salat Tarawih?

Aminah - Maros

Alhamdulillah wasshalatu wassalamu 'ala Rasulillah....

Di antara dalil yang menunjukkan tanda Lailatulkadar sebagai berikut:

Hadis Ubadah bin Ash Shamit, ia berkata:

“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Lailatulkadar (terjadi) pada sepuluh malam terakhir. Barangsiapa yang menghidupkan malam-malam itu karena berharap keutamaannya, maka sesungguhnya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang. Dan malam itu adalah pada malam ganjil, ke-29, ke-27, ke-25, ke-23, atau malam terakhir di bulan Ramadan,”

dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya tanda Lailatulkadar adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tenteram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatulkadar adalah matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu.” [HR Ahmad (5/324). Lihat pula tafsir Ibnu Katsir (8/445)].

Udara dan angin sekitar terasa tenang.

Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Lailatulkadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan tampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi. Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh/terpercaya).

Malaikat menurunkan ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah, yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.

Manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat.

Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar. Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,

“Subuh hari dari malam Lailatulkadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim) (Lihat Shohih Fiqh Sunnah II/149-150).

Ada sebagian tanda-tanda yang tersebar di masyarakat namun tidak memiliki dalil bahkan lebih mengarah pada khurafat dan takhayul seperti; pepohonan dan bangunan tenang, tidak ada lolongan anjing dan juga air laut menjadi tawar.

Semoga Allah mengaruniakan kepada kita kebaikan di malam tersebut. Wallahu A'lam Bish Showaab.

*Dijawab oleh Ustaz H Harman Tajang, Lc, MHI

(Direktur Markaz Imam Malik Makassar, Sekretaris Dewan Syari'ah Wahdah Islamiyah, Anggota MUI Sulsel, Anggota Muslim Scholars Association)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ramadan, Kredit Konsumtif Naik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler