Bersaksi, Ibunda Yosua Sebut Putri Candrawathi Terlalu Kejam Tanpa Nurani

Selasa, 01 November 2022 – 15:02 WIB
Terdakwa kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat, Putri Candrawathi mengikuti sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (1/11). Foto: Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Ibunda mendiang Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Rosti Simanjuntak, punya permintaan kepada Putri Candrawathi yang kini menjadi terdakwa pembunuhan berencana.

Rosti meminta istri Ferdy Sambo itu memulihkan nama baik Yosua.

BACA JUGA: Ibu Brigadir J Berpapasan Langsung dengan Ferdy Sambo-Putri Candrawathi, Reaksinya Begini

Permintaan itu disampaikan Rosti saat bersaksi pada persidangan terhadap Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (1/11).

Pada persidangan itu, Rosti mengibaratkan kisah tragis putranya dengan cerita di Bibel tentang Yusuf yang tinggal di rumah Potifar. "Ini bagaikan Potifar," ujarnya.

BACA JUGA: Sidang Ferdy Sambo Tak Bisa Didengar, PN Jaksel Minta Maaf

Kitab Perjanjian Lama menceritakan tentang Potifar sebagai kepala pengawal Firaun yang membeli Yusuf. Selanjutnya, Potifar membawa Yusuf tinggal di rumahnya.

Ternyata istri Potifar jatuh hati kepada Yusuf. Syahdan, istri Potifar mengajak Yusuf tidur bareng.

BACA JUGA: Begini Kondisi Hubungan Brigadir J dengan Ferdy Sambo Sebelum Penembakan, Oalah

Namun, Yusuf tidak mau melayani syahwat istri majikannya itu. Akhirnya istri Potifar memfitnah Yusuf dengan menuduh putra Yakub itu berupaya memerkosanya.

Rosti pun menginginkan nama baik putranya dibersihkan dari fitnah yang dilontarkan Putri Candrawathi.

"Jadi, anakku Yosua, tolong pulihkan namanya. Pulihkan keluarga kami dari fitnah kebohongan-kebohongan ibu (Putri)," kata Rosti di ruang sidang.

Yosua tewas ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jaksel, pada 8 Juli 2022. Putri mengaku dilecehkan secara seksual oleh Yosua.

Rosti pun bertanya apakah Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sudah puas setelah menghabisi Yosua.

"Kalian sudah puaskah dengan perbuatan kalian kepada anakku?" kata Rosti.

Menurut dia, tindakan pasutri itu jelas tanpa belas kasih. "Merampas nyawa anakku dengan sadisnya atas perbuatanmu itu," ujar Rosti.

Oleh karena itu, Rosti meminta Putri segera menyadari perbuatannya.

"Bu, sadarlah. Terlalu kejam, terlalu kejam, saya ulangi," kata Rosti.

Selain itu, Rosti juga meyakini Putri mengetahui rencana pembunuhan terhadap Yosua.

Oleh karena itu, Rosti menyayangkan Putri Candrawathi yang tidak mencegah niat jahat Ferdy Sambo.

"Ibu melihat, mengetahui, mendengar. Enggak mungkin ibu tidak mengetahui. Ibu punya mata dibikin Tuhan. Ibu diberi Tuhan hati nurani, tetapi hati nurani ibu sudah sia-sia, sudah mati," tutur Rosti Simanjuntak.(cr3/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler