Bertambah, 13 Desa Alami Kekeringan

Selasa, 11 September 2018 – 07:44 WIB
Bantuan air bersih di wilayah yang mengalami bencana kekeringan. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, TRENGGALEK - Masyarakat desa yang mengalami kekeringan kian bertambah di wilayah Trenggalek, Jatim.

Jika pada awal bulan lalu ada sepuluh desa, kini ada tambahan tiga desa yang mengajukan permintaan pengiriman air bersih karena kekeringan.

BACA JUGA: Ribuan Jiwa Krisis Air Bersih di Sini

Berdasar data yang didapat Jawa Pos Radar Trenggalek dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, sepuluh desa yang mengajukan permintaan air bersih sejak awal bulan lalu adalah Desa Suruh, Mlinjon, dan Puru, Kecamatan Suruh; Desa Jatiprahu dan Sumber, Kecamatan Karangan; Desa Bogoran dan Timahan, Kecamatan Kampak.

Kemudian Desa Panggul dan Besuki, Kecamatan Panggul; serta Desa Cakul, Kecamatan Dongko.

BACA JUGA: ATB Tak Mengalir, Warga Terpaksa Pakai Air Galon untuk Mandi

Sedangkan tambahan tiga desa adalah Desa Bendoagung, Kecamatan Kampak; Desa Watuagung, Kecamatan Watulimo; dan Desa Prambon, Kecamatan Tugu.

"Khusus untuk Desa Watuagung, surat permohonannya baru diterima sehingga akan langsung kami proses," ungkap Kasi Logistik BPBD Trenggalek Puthut Mahendradata.

BACA JUGA: Karena Kekeringan, BPBD Gelontorkan Air Bersih ke 27 Desa

Puthut melanjutkan, sebenarnya ada satu desa lagi yang mengajukan permintaan bantuan air bersih, yaitu Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu.

Namun bukan karena kekeringan seperti desa lainnya. Melainkan karena pipa saluran air yang biasa digunakan putus akibat longsor sekitar dua minggu ini.

"Akibatnya, tandon air warga di wilayah itu telah mengering. Makanya, tidak ada lagi yang dilakukan selain mohon bantuan," ujar Endro, sapaan karib Puthut Mahendradata.

Endro memprediksi desa yang mengajukan bantuan air bersih terus bertambah seiring belum datangnya musim hujan. Menurut ramalan, kekeringan akan berlangsung hingga akhir Oktober.

Jumlah setiap kali pengiriman, lanjut Endro, sebanyak satu rit tangki air atau 5.000 liter air bersih. Terkait akan adanya bantuan pengiriman air bersih dari pihak lain, BPBD tidak mempermasalahkan.

Sebab, lanjut Endro, itu bisa meringankan beban masyarakat terkait kebutuhan air bersih. Jika masih kurang, BPBD siap memberikan tambahan.

Dengan kondisi itu, BPBD meminta pemerintah desa yang merasa wilayahnya mengalami krisis air segera membuat surat pengajuan.

Sebab, tanpa surat tersebut, pihaknya tentu tidak bisa melakukan pengiriman.

Surat itu menjadi pijakan awal untuk mengambil air dari PDAM. "Selain itu, ada kerja sama dengan PDAM terkait pengiriman bantuan air bersih khusus untuk bencana kekeringan," jelas Endro. (jaz/tri/c9/diq/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 27 Desa Masih Dilanda Krisis Air Bersih


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler