jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan mempertanyakan langsung kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal terseretnya nama Fahmi Alamsyah di kasus penembakan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Hal itu diungkapkan Arteria ketika mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi III dengan Jenderal Sigit di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8).
BACA JUGA: Kapolri Ungkap Dosa Kombes Budhi Herdi di Kasus Brigadir J, Ya Ampun
"Pertanyaan menggelitik Pak Kapolri, siapa figur Fahmi?" tanya Arteria Dahlan.
Legislator Fraksi PDI Perjuangan itu juga mempertanyakan kemungkinan Fahmi ikut mengatur skenario dalam kasus penembakan Brigadir J.
BACA JUGA: FS Ditangkap di Sebuah Hotel, Polisi Temukan Celana Dalam Wanita
"Apa betul dia (Fahmi, red) penasihat Pak Kapolri? Apa dia ikut mengatur skenario, Pak?" tanyanya lagi.
Arteria Dahlan kemudian menyayangkan banyaknya anggota kepolisian yang diperiksa kasus kode etik dalam menangani penembakan Brigadir J.
BACA JUGA: Iwan Fals Kepo Soal Kasus Ferdy Sambo
Tercatat, 97 anggota diperiksa dengan 35 di antaranya diduga kuat melanggar etik ketika menangani kasus penembakan Brigadir J.
Dia menuntut Jenderal Sigit bisa membeber nama yang diperiksa dan peran 35 anggota Polri atas dugaan melanggar etik.
"Harus digambarkan, Pak, kualifikasi seperti apa, perbuatan melawan hukumnya macam apa, potensi sanksi seperti apa," tambah Arteria Dahlan.
Seperti diketahui, kasus tewasnya Brigadir J sempat disebut sebagai peristiwa baku tembak antara anggota Brimob itu dengan Richard Eliezer atau Bharada E.
Jenderal Sigit lantas membantah tewasnya Brigadir J akibat baku tembak.
Eks Kabareskrim itu menyebut aksi saling tembak itu hanya skenario palsu yang dibangun Irjen Ferdy Sambo.
Adapun Brigadir J tewas ditembak oleh Bharada E atas perintah Irjen Ferdy Sambo. (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Aristo Setiawan