jpnn.com, JAKARTA - Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Rano Karno atau Doel bertemu dengan eks pimpinan provinsi berikon Monas Basuki Tjahaja Purnama di Simpang Susun Semanggi, Jakarta Pusat, Kamis (19/9).
Pram sapaan Pramono datang ke lokasi dengan mengenakan kemeja berkelir cokelat, sedangkan Rano memakai batik.
BACA JUGA: Survei LSI: 64,2 Persen Responden Belum Tentukan Pilihan Cagub-Cawagub di Pilkada Jakarta
Ahok sapaan Basuki Tjahaja Purnama yang memakai kacamata mengenakan setelan polo abu-abu dan celana hitam ke lokasi.
Mereka kemudian tampak berbincang beberapa hal sembari jalan di area Simpang Susun, lalu duduk di tugu bertuliskan Semanggi.
BACA JUGA: Bang Nara Beri Dukungan ke Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta
Pram setelah pertemuan mengatakan para Gubernur Jakarta pendahulu sebenarnya banyak membuat peninggalan positif.
Dia mencontohkan Ahok yang pernah menjabat Gubernur Jakarta 2014-2017 yang bisa membuat Simpang Susun Semanggi.
BACA JUGA: Partai Ummat Dukung Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024
“Gubernur-gubernur yang ada ini sudah meninggalkan legacy yang baik bagi Jakarta, tentunya diteruskan, salah satu peninggalan yang luar biasa dari Pak Ahok adalah di Simpang Susun Semanggi,” ujar mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut, Kamis.
Pram mengaku bakal melanjutkan warisan dan program positif para Gubernur Jakarta pendahulu demi warga.
“Kami belajar PR (Pekerjaan Rumah, red) yang ditinggalkan para gubernur pendahulu dan Pak Ahok meninggalkan banyak legacy, yang belum selesai akan kami selesaikan,” kata Pramono.
Ahok setelah pertemuan mengatakan Pram mau tahu dasar pembangunan Simpang Susun sehingga pertemuan dilaksanakan di lokasi tersebut.
“Sebetulnya mau ketemu di rumah, tetapi susah ngatur waktunya. Kebetulan Mas Pram mau tahu apa dasar (pembangunan Simpang Susun, red) Semanggi, ya, sudah kami ke sini saja,” kata Ahok.
Kepada Pramono-Rano, dia menjelaskan bahwa pembangunan Simpang Susun Semanggi menjDi kontribusi satu perusahaan Jepang di Jakarta.
“Saya bilang ini bukan CSR, banyak orang berpikir ini CSR. Ini kewajiban dari perusahaan Jepang, menguntungkan semua pihak, perusahaan punya keuntungan, dan kasih kontribusi pada kita dengan membangun jembatan Semanggi,” ujar Ahok. (ast/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Aristo Setiawan