Bertemu Bos IMF, Sri Mulyani Ungkap Kondisi Ekonomi Dunia, Deg-degan!

Rabu, 12 Oktober 2022 – 15:27 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva pada pertemuan tahunan atau IMF Annual Meetings 2022 di Washington DC, AS. Foto: Tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kondisi perkembangan terkini ekonomi global.

Menurutnya, semua negara di dunia penuh dengan kekhawatiran terkait kondisi saat ini yang memang sedang tidak baik.

BACA JUGA: Proyeksi IMF soal Perlambatan Perekonomian Global, Ngeri-Ngeri Sedap

Hal itu dia ungkapkan bersama Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva di sela-sela pertemuan tahunan atau IMF Annual Meetings 2022 di Washington DC, AS.

"Kami mendiskusikan perkembangan terkini ekonomi global dan membagi kekhawatiran yang sama terkait kondisi banyak negara karena dunia saat ini memang sedang tidak baik-baik saja," ujar Sri Mulyani melalui akun Instagram resminya, Rabu (12/10).

BACA JUGA: Bos IMF Puji Jokowi, Pengamat Ekonomi Merespons, Simak

Sri Mulyani menyebutkan sepertiga negara di dunia akan mengalami tekanan ekonomi dalam 4-6 bulan ke depan karena kesulitan akibat beban utang yang tinggi, bahkan lemahnya fundamental makroekonomi dan isu stabilitas politik.

Meskipun demikian, Sri Mulyani mengungkapkan Direktur Pelaksana IMF memberikan apresiasi kepada Indonesia yang meraih pertumbuhan tinggi dengan kondisi stabilitas politik dan fundamental ekonomi yang kuat, ditengah kondisi dunia yang berat.

BACA JUGA: IMF Akui Kekuatan Ekonomi Indonesia

"Indonesia tetap menjadi titik terang dalam ekonomi global yang memburuk," ungkap Sri Mulyani.

Karena itu, dalam menghadapi kondisi global saat ini Sri Mulyani dan Kristalina sependapat perlu ada mekanisme untuk mitigasi risiko terjadinya resesi apabila kondisi ini benar-benar berlanjut.

"Salah satu caranya, sebuah mekanisme yang diterima oleh semua negara, baik negara maju dan negara berkembang, untuk membuat bantalan (buffer) agar negara-negara yang mengalami kesulitan dapat dibantu dan tidak terperosok ke dalam jurang krisis dan resesi ekonomi yang lebih dalam," tegas Sri Mulyani.

Untuk itu, Sri Mulyani berkomitmen akan terus aktif mendukung dirumuskannya opsi-opsi dan langkah konkret untuk memitigasi multi krisis.(mcr28/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler