Bos IMF Puji Jokowi, Pengamat Ekonomi Merespons, Simak

Rabu, 20 Juli 2022 – 17:34 WIB
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan delegasi Dana Moneter Internasional (IMF) di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (17/7). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva memuji Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Pujian itu disampaikan Georgieva saat mengunjungi Mal Sarinah bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pariwisata Sandiaga Uno beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Anggota DPR Ini Minta Pak Jokowi Mewaspadai Saran IMF 

Bos IMF itu mengakui ekonomi Indonesia cukup stabil di saat ekonomi dunia dalam kondisi suram.

Menurut dia, ekonomi Indonesia justru mencatatkan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen, dengan inflasi 4 persen.

BACA JUGA: IMF Akui Kekuatan Ekonomi Indonesia

Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain di dunia.

Georgieva merasa bangga dengan pencapaian tersebut.

BACA JUGA: Kebijakan Jokowi Dinilai Makin Perkuat Kedaulatan Indonesia

“Saya mendapat kesempatan untuk bertemu Presiden Jokowi, seorang sahabat sekaligus pemimpin besar negeri ini dan Presidensi G20 2022. Kami membahas tentang kebijakan pangan yang membuat Indonesia lebih kuat,” kata Georgieva.

Pengamat Ekonomi dari Unika Atmaja Rosdiana Sijabat mengatakan beberapa lembaga internasional memproyeksikan ekonomi Indonesia masih akan bertumbuh di sekitar 5 persen di tahun 2022. Hal ini terkait dengan berbagai hal secara global yang terjadi di berbagai negara.

“Yang paling penting adalah bagaimana pemerintah bisa menggunakan mix polecy, antara kebijakan fiskal dan kebijakan moneter supaya potensi ekonomi domestik itu menjadi penggerak ekonomi utama kita,” kata Rosdiana, Selasa (20/7).

Dia menyebut meskipun berkaitan erat dengan aktivitas ekonomi global, tetapi sebenarnya secara market size aktivitas perekonomian domestik kalau dioptimalkan bisa juga menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menurut Rosdiana, jika melihat indikator-indikator ekonomi inti maka pemerintah harus waspada terhadap apa yang terjadi secara geoekonomi politik internasional seperti dampak dari perang antara Rusia dan Ukraina.

Kemudian beberapa negara mengalami inflasi cukup tinggi dan kolapsnya Sri Lanka yang relatif dekat secara geografis dengan Indonesia hingga perlu kehatian-hatian secara makroprudensial dalam pengelolaan ekonomi, terutama APBN.

Dosen Ekonomi dan Bisnis ini, ada beberapa tren aktivitas ekonomi mengalami ekspansi dan hal ini sangat baik buat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Indeks mobilitas masyarakat makin meningkat, di bulan Juni 2022 mobilitas masyarakat sudah berada pada level tertinggi di kuartal 1 di 2022. Artinya aktivitas dan mobilitas yang naik itu menciptakan manfaat ekonomi terhadap berbagai sektor.

“Ketika indeks mobilitas masyarakat ini naik, berarti akan mendorong peningkatan konsumsi produksi dan ini semua adalah hal baik bagi perekonomian,” kata Rosdiana.(fri/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler