jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung langkah Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan yang membuka investasi untuk pembangunan sirkuit balap di daerah setempat.
Menurutnya, memiliki panorama alam yang indah, Bandung Barat sangat cocok dikembangkan menjadi salah satu kawasan sport automotive tourism di kawasan Jawa Barat pada khususnya, maupun Indonesia pada umumnya.
BACA JUGA: Terima Direksi BNI, Bamsoet Dorong Masyarakat Bantu Pertumbuhan Ekonomi
"Olahraga jenis road race, motocross, hingga grasstrack sangat cocok dikembangkan di Bandung Barat,” katanya usai menerima Hengku Kurniawan di ruang kerja ketua MPR RI di Jakarta, Kamis (18/2).
Menurutnya, kehadiran sirkuit balap selain bisa menunjang pariwisata, juga dapat memfasilitasi anak-anak muda Bandung dan sekitarnya agar tak lagi menggelar balapan liar di jalan raya.
“Yang justru malah mengganggu ketertiban lalu lintas dan juga membahayakan keselamatan nyawa pengguna jalan," ujar dia.
Ketua ke-20 DPR RI ini menjelaskan selain membangun daerah melalui sirkuit balap, Bandung Barat juga memiliki potensi pertanian dan peternakan yang bisa dikembangkan lebih jauh.
BACA JUGA: Menko Airlangga: Relaksasi PPnBM Geliatkan Industri Otomotif
Hal ini juga dapat menunjang sektor pariwisata yang saat ini sedang menurun akibat pandemi Covid-19.
Data 2019, kata Bamsoet, tiga sektor utama pariwisata di Bandung Barat yakni hotel menyumbang pendapatan daerah mencapai Rp 18 miliar, restoran Rp 26 miliar, dan hiburan Rp 4 miliar.
Pada 2020 menurun hingga 50 persen seperti hotel hanya mencapai Rp 9 miliar, restoran Rp 17 miliar, dan hiburan Rp 1 miliar.
Ia menambahkan komposisi demografi penduduk Bandung Barat yang 30 persennya diisi kalangan muda, sangat menjanjikan untuk mengembangkan sektor pertanian dan peternakan.
Terlebih Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga memiliki program Petani 4.0 yang bisa disinergikan dengan Pemkab Bandung.
“Mencari lima ribu petani milenial, masing-masing mendapatkan lahan seluas 2 ribu meter persegi dari Pemda Jawa Barat, pinjaman modal usaha dari Bank Jabar, serta berbagai fasilitas pelatihan lainnya," jelas Bamsoet.
Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menekankan posisi Indonesia sebagai negara penghasil biji kopi terbaik dunia tak lepas dari dukungan masyarakat Bandung Barat yang giat bertani kopi.
Pada 2018 lalu, misalnya, sebanyak 23 kopi asal Indonesia meraih penghargaan AVPA Gourmet Product di pameran SIAL Paris, Perancis.
Sebanyak 6 produsen kopi yang berasal dari Jabar termasuk yang meraih penghargaan tersebut. Yakni AEKI Garut D’Arffi, Arabica Van Cidaweung, Javanero Papandayan, Javanero Pasundan Natural, Javanero Pasundan, dan salah satunya dari Kabupaten Bandung Barat yaitu Anomali Coffee Gununghalu.
“Pemda Kabupaten Bandung harus melihat ini sebagai momentum untuk makin memajukan dan mendukung para petani kopi," pungkas Bamsoet. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy