Terima Direksi BNI, Bamsoet Dorong Masyarakat Bantu Pertumbuhan Ekonomi

Rabu, 17 Februari 2021 – 22:15 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerima kunjungan direksi BNI. Foto: Humas MPR RI.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta masyarakat kelas menengah dan atas tak lagi menahan konsumsinya.

Dia meminta mereka harus mulai aktif membelanjakan uangnya ke berbagai sektor kebutuhan rumah tangga.

BACA JUGA: Sambut 2021, BNI Perkuat Fundamental dan Gulirkan Transformasi

Dengan demikian, bisa berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional yang saat ini masih tertahan akibat kalangan menengah dan atas menahan konsumsinya.

Menurut dia, hal ini terlihat dari besarnya dana pihak ketiga (DPK) di perbankan.

BACA JUGA: Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan Pertanyakan Klaim Keberhasilan Pemerintah

Dia mengatakan kalangah menengah dan atas tidak belanja bukan karena tidak ada uang. Karena, berdasarkan data Bank Indonesia (BI) per November 2020 realisasi dana pihak ketiga (DPK) tumbuh sebesar 7,4 persen secara year on year (YoY) menjadi Rp 2.713,7 triliun.

"Bahkan di BNI, pada akhir tahun 2020, DPK tumbuh 10,6 persen YoY menjadi sebesar Rp 679,5 triliun," ujar Bamsoet usai menerima Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI) Royke Tumilaar di Jakarta, Rabu (17/2).

BACA JUGA: Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Habib Aboe: Saat Ini Kita Sedang Diuji

Turut hadir antara lain Sekretaris Perusahaan Mucharom dan VP Corporate Communication BNI Selly Adriatika.

Ketua ke-20 DPR RI menjelaskan kalangan menengah dan atas cenderung menahan konsumsi karena mobilitas yang terbatas akibat pandemi Covid-19.

Untuk mengatasinya, selain menunggu program vaksinasi Covid-19 selesai menyasar seluruh masyarakat, maka kalangan menengah dan atas bisa membelanjakan uangnya secara daring melalui berbagai marketplace.

Konsumsi rumah tangga merupakan penyumbang tertinggi terhadap produk domestik bruto (PDB) yakni mencapai 57,6 persen.

Selanjutnya PMTB (investasi) sebesar 31,6 persen.

Untuk membantu konsumsi masyarakat menengah ke bawah, pemerintah telah menggulirkan banyak program jaringan keamanan sosial.

"Sementara untuk kelas menengah dan atas, salah satu cara yang dilakukan pemerintah dengan penurunan tarif pajak penjualan barang mewah (PPnBM)," jelas Bamsoet.

Wakil ketua umum Kadin Indonesia ini juga mendukung inisiatif BNI melakukan transformasi sebagai upaya akselerasi peningkatan kinerja keuangan secara berkelanjutan, terlebih dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Yakni dengan berbasiskan value BNI RACE, yaitu Risk Culture, Agile, Collaboration, dan Execution Oriented.

Berbagai strategi mendorong kinerja telah disiapkan oleh manajemen BNI.

Antara lain dengan meningkatkan kualitas kredit melalui perbaikan manajemen risiko dengan melakukan transformasi end to end proses bisnis, peningkatan SDM perkreditan dan optimalisasi remedial recover.

BNI optimistis di tahun 2021 ini kredit akan tumbuh di kisaran 6 persen, sementara dari sisi rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) diupayakan terjaga pada kisaran 3,7 persen.

"Menjaga kualitas kredit akan menjadi prioritas utama BNI, NPL rasio akan membaik seiring dengan perbaikan ekonomi nasional," pungkas Bamsoet. (*/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
MPR RI   Bamsoet   BNI   Konsumsi  

Terpopuler