Bertemu Pedagang Nasi Pecel, Bamsoet Dorong UMKM Berjualan Lewat Online

Senin, 17 Agustus 2020 – 20:47 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyambangi sebuah warung nasi pecel di kawasan Kalibata, Jakarta, Sabtu (15/8). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dalam tayangan UNDERCOVER di Kanal Youtube 'Bamsoet Channel', terlihat menyambangi sebuah warung nasi pecel di kawasan Kalibata, Jakarta, Sabtu (15/8).

Bamsoet sempat berdialog ringan tentang usaha kaki lima yang makin moncer di era pandemi covid-19 bersama pemilik Warung Nasi Pecel Ayu, Watiem asal Grobokan, Jawa Tengah.

BACA JUGA: Bamsoet: Indonesia Harus Tetap Semangat

Kesuksesan tersebut tidak lepas dari keputusan Watiem dua tahun lalu bergabung di platform e-commerce Go Food dan Grab Food. Oleh karena itu, larangan berjualan saat PSBB, tidak menjadi halangan. Bisnisnya tetap berjalan, bahkan naik omzetnya tiga kali lipat di era pandemi ini.

Untuk itu, Bamsoet mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjalin kemitraan dengan platform e-Commerce untuk meningkatkan omzet penjualan.

BACA JUGA: Bamsoet Salurkan Bantuan Ratusan Alat Rapid Test Buat Keluarga Besar Denjaka

Apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang membuat penduduk membatasi mobilitas, membawa keuntungan bagi pelaku UMKM dalam memasarkan produknya secara online.

“Ibu Watiem pemilik warung makan Pecel Ayu sudah 12 tahun berjualan di daerah Kalibata, Jakarta Selatan. Dua tahun terakhir ini ia ikut memasarkan jualannya melalui platform go-food dan grab food dengan sistem bagi hasil 20 persen. Walaupun awalnya mengaku sempat tak yakin dengan sistem penjualan online, Ibu Watiem kini menikmati berkah kenaikan omzet. Terlebih saat pandemi Covid-19, karena orang tak mau keluar rumah dan memilih berbelanja melalui online,” ujar Bamsoet menceritakan pengalamannya bertemu Ibu Watiem.

BACA JUGA: Simak! Komentar Nevi Zuairina Terkait Makna Peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI

Mantan Ketua DPR RI ini menilai keberanian Ibu Watiem terjun ke pasar online patut ditiru pelaku UMKM lainnya. Karena berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) pada tahun 2018, baru 8,3 juta dari 64,19 juta unit UMKM yang memasarkan produknya secara online.

“Badan Pusat Statistik mencatat pada tahun 2019 transaksi e-Commerce di Indonesia mencapai Rp 17,2 triliun. Artinya, konsumen Indonesia sangat melek digital. Ini merupakan peluang usaha bagi UMKM di berbagai daerah untuk memasarkan produknya secara luas, tanpa mengenal jarak dan waktu. Karena setiap manusia, kini sudah tersambung dengan internet," tandas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini memaparkan, Presiden Joko Widodo akan melanjutkan program Pemulihan Ekonomi Nasional hingga tahun 2021. Pemerintah sudah menyiapkan anggaran Rp 356,9 triliun untuk tahun anggaran 2021. UMKM akan mendapatkan bantuan sekitar Rp 48,8 triliun. Antara lain untuk subsidi bunga KUR, pembiayaan UMKM, penjaminan serta penempatan dana di perbankan.

"Sedangkan dalam PEN 2020, berbagai fasilitas untuk UMKM juga sudah diberikan, antara lain Rp 34,15 triliun untuk subsidi bunga, Rp 28,06 triliun untuk insentif pajak, dan Rp 6 triliun untuk penjaminan kredit modal kerja baru. Ini menandakan pemerintah serius memajukan UMKM," pungkas Bamsoet.(jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler