jpnn.com, JAKARTA - Istri capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti berdialog dengan pekerja ketika melakukan kunjungan ke pabrik EJ Bulu Mata di Karang Endep, Winang Lor, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Kamis (28/12).
Seorang pekerja perempuan kemudian berinisiatif menunjuk tangan untuk mengajukan pertanyaan kepada Atikoh.
BACA JUGA: Lihat, Atikoh Sampai Ditarik Warga saat Kunjungi Lingkungan Ganjar Semasa Kecil
Sosok itu mengaku bernama Maratus Solikhah dan bertanya soal langkah pertama yang akan dilakukannya apabila Atikoh menjadi Ibu Negara mendampingi Ganjar Pranowo.
Atikoh menjawab pertanyaan itu mengaku bakal memperhatikan hak kelompok rentan, marjinal, dan masyarakat adat terpenuhi apabila alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menjadi Ibu Negara.
BACA JUGA: Berbagi Pengalaman dengan Santri, Atikoh Mengutip Hadis Nabi & Petuah Sayidina Ali
“Concern saya adalah kepada kelompok rentan dan warga marginal,” kata Atikoh menjawab pertanyaan Solikhah di area pabrik EJ Bulu Mata, Kabupaten Purworejo, Kamis.
Dia berjanji akan memperjuangkan hak kelompok masyarakat rentan agar mereka bisa hidup dengan layak.
Atikoh memastikan pemberdayaan terhadap kelompok rentan bakal dimaksimalkan agar mereka tidak merasa ditinggalkan negara.
“Saya akan berdiri bersama mereka, berjuang bersama mereka, agar kita bisa sama-sama saling memberdayakan, agar kita bisa maju bareng-bareng,” ujar ibunda Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu.
Atikoh mengatakan janji untuk memperjuangkan masyarakat rentan bakal terimplementasikan melalui program-program paslon nomor urut tiga Ganjar dan Mahfud MD.
Dia kemudian menyinggung tentang perlunya kelompok rentan memperoleh akses pendidikan layak secara mudah.
Sebab, Atikoh meyakini pendidikan akan membuka kesempatan lebih luas bagi masyarakat memperoleh kehidupan layak.
"Jadi, saya nanti akan mencoba mengawal, terutama untuk perempuan, perempuan difabel, usia lanjut, anak-anak, kelompok yang termarjinalkan,” ungkapnya.
Selain hak kelompok rentan, Atikoh apabila menjadi Ibu Negara bakal memerhatikan kesehatan mental masyarakat.
Sebab, dia menyebut masyarakat belakangan ini banyak yang mengalami masalah kesehatan mental di tengah pesatnya kemajuan zaman.
"Sebab, sekarang mental health itu luar biasa sekali, banyak sekali penyebabnya karena juga dunia semakin terbuka, ya. Ada sosial media dan sebagainya,” kata dia. (ast/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Aristo Setiawan