Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, yang baru dilantik September lalu, mengaku disambut hangat Presiden Jokowi di Jakarta. Dalam perbincangan dengan Presiden Indonesia ini, potensi kerjasama ekonomi dibahas mendalam termasuk investasi pembiakan sapi.
Dengan ditemani sang istri- Lucy Turnbull -Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 12 siang pada hari Kamis (12/11). Keduanya langsung disambut Presiden Jokowi dan Ibu negara, Iriana.
BACA JUGA: Kelompok Opera di Brisbane Gelar Konser di Bekas Waduk Bersejarah
Pembuka dari lawatan 5 negara ini adalah kunjungan perdana Turnbull ke Indonesia sebagai Perdana Menteri. Di era Tony Abbott, ia sempat menjabat sebagai Menteri Komunikasi.
PM Turnbull dan Presiden Jokowi sesaat sebelum keterangan pers bersama di Istana Merdeka, Jakarta. (Foto: Nurina Savitri)
BACA JUGA: Langkah Sederhana Ini Mampu Tekan Prevalensi Obesitas pada Anak
Dalam pertemuan ini, kedua pemimpin membahas sejumlah hal penting, sebagian besar mengenai kerjasama di bidang ekonomi.
“Pertemuan saya tadi dengan Perdana Menteri berlangsung kondusif, produktif dan bersahabat. Kami membahas 3 hal utama, yang pertama bidang perdagangan, investasi dan kerjasama pariwisata,” ujar Presiden Jokowi membuka keterangan pers bersama dengan sang tamu negara.
BACA JUGA: Enam Kawasan Ini akan Jadi Pusat Penimbunan Limbah Nuklir Australia
Indonesia, lewat pernyataan Presiden Jokowi, terbuka menerima para investor dari negeri kanguru.
“Tadi saya menyampaikan bahwa investasi, terutama infratsruktur di Indonesia, membuka diri untuk investor-investor dari Australia. Dan juga di bidang pembiakan sapi, kami tadi mengundang agar Perdana Menteri bisa mendorong investasi pembiakan sapi di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat,” terangnya.
Sementara PM Turnbull sendiri menanggapi hal tersebut dengan antusias.
“Kami berdiskusi dengan baik tentang industri ternak sapi. Ada rasa saling melengkapi yang begitu besar antara Wilayah Utara Australia dengan Indonesia, antara pembiakan sapi di Australia dengan ekspor ternak ke Indonesia dan pengolahan daging,” jelasnya.
Ia lantas menyebut, “Tapi Ada juga peluang yang bagus dalam pembiakan ternak sapi di Indonesia, jadi kami bisa melihat peluang besar untuk melakukan investasi dari Australia ke Indonesia atau Australia ke Indonesia.”
Kesamaan latar belakang sebagai pebisnis dinilai sebagai keuntungan tersendiri.
“Pada keseluruhan siklus produk dari industri daging sapi, kami (saya dan Presiden Jokowi) sebagai mantan pebisnis sangat paham akan pentingnya sebuah kepastian dan kejelasan dalam hal itu. Jadi, saya pikir kami punya visi yang sama di situ,” sebut sang Perdana Menteri.
Ia lalu mengungkapkan, “Kami punya kepentingan dan tujuan yang sama yaitu pertumbuhan, tentang lapangan kerja, ekonomi yang lebih kuat dan investasi.”
Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga menyampaikan potensi Indonesia di bidang ekonomi digital.
“Saya tadi menyampaikan bahwa Indonesia mempunyai potensi yang besar. Tahun ini, menurut lembaga Ernst & Young, yang ada potensi sebesar 13 miliar dolar Amerika dan nanti pada tahun 2020, ada potensi 130 miliar dolar Amrika di bidang digital ekonomi,” utara mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
“Dan kami mengajak investor-investor australia masuk dalam bidang ini,” sambungnya.
Di teras belakang Istana Merdeka inilah, pemimpin kedua negara berbicara tentang peluang kolaborasi. (Foto:Nurina Savitri)
Kerjasama tangkal terorisme
Selain potensi ekonomi, penguatan kerjasama di bidang keamanan juga dibahas. Presiden Jokowi menyampaikan pesan khusus. “Kami tadi juga mengajak Australia untuk bertukar informasi intelijen yang berkaitan dengan radikalisme dan terorisme.”
Sementara PM Turnbull sendiri tak membantah bahwa tantangan keamanan tak hanya dirasakan Indonesia.
“Kami juga berdiskusi tentang tantangan ekstrimis yang mengacu pada kekerasan, saya rasa kedua negara punya tantangan yang sama,” kemukanya.
Ia mengungkapan, “Saya sangat terkesan dengan refleksi mendalam Presiden Jokowi dan cara Presiden menangani masalah ini, dengan pendekatan keamanan dan hukum- yang tentu saja bagian penting dari itu- dan dengan pendekatan agama yang membuat jelas bahwa apa yang dikoar-koarkan kelompok ekstrimis bukanlah Islam yang dipraktekkan masyarakat di sini.”
Setelah mendatangi Istana Merdeka, PM Turnbull- dengan ditemani Presiden Jokowi -blusukan ke Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Di lokasi ini, PM Turnbull sempat berbincang dengan para pedagang
Dari Indonesia, PM Turnbull akan melanjutkan lawatan ke 4 negara lain, di antaranya Turki untuk menghadiri pertemuan negara G20 dan KTT Asia Timur di Malaysia.
PM Turnbull menjabat tangan salah seorang pedagang di Pasar Tanah Abang. (Foto: Biro Pers Istana Kepresidenan RI)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kualifikasi Piala Dunia: Socceroos Bekuk Kirgistan 3-0