Bertemu Presiden Mesir, Trump Dikecam

Selasa, 04 April 2017 – 21:00 WIB
Presiden Amerika Donald Trump dan Presiden Mesir Abdul Fattah El Sisi. Foto: The AFP

jpnn.com, WASHINGTON - Kedatangan Presiden Mesir Abdul Fattah El Sisi ke Amerika Serikat (AS) disambut aksi massa.

Sisi bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih kemarin waktu setempat (3/4).

BACA JUGA: Trump Buyarkan Rencana Reuni Gnarls Barkley

Sehari sebelum kedatangan Sisi, aktivis HAM melakukan orasi dan teatrikal di Washington Monument yang hanya berjarak beberapa blok dari 1600 Pennsylvania Avenue tempat Gedung Putih berdiri.

"Kita memberikan USD 1,5 miliar (Rp 19,9 triliun) kepada diktator yang telah membunuh ribuan orang, yang telah memenjarakan puluhan ribu orang, termasuk di antaranya warga Amerika," ujar Mohamed Soltan, salah seorang demonstran.

BACA JUGA: Trump Pekerjakan Anak dan Menantu di Gedung Putih

Soltan sempat ditahan hampir dua tahun oleh pemerintahan Sisi.

Pejuang HAM berdarah Mesir-Amerika itu mogok makan selama 489 hari sebelum akhirnya dibebaskan dan kembali ke Paman Sam.

BACA JUGA: Donald Trump Disantet Ramai-ramai

Menurut Soltan, setidaknya ada tujuh warga AS yang masih dipenjara di Mesir.

Salah satunya adalah Aya Hijazi, aktivis yang memperjuangkan kehidupan anak jalanan.

Bagi Sisi, kedatangannya ke Gedung Putih adalah sejarah tersendiri.

Mantan Presiden Barack Obama tidak pernah mengundangnya sekali pun.

Obama bahkan menghentikan bantuan militer ke Mesir selama 18 bulan sesaat setelah Sisi memimpin penggulingan mantan Presiden Mesir Mohamed Morsi pada 2013.

Trump juga bakal bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping pekan ini.

Salah satu yang bakal dibahas adalah terkait ancaman teror Korea Utara (Korut).

Trump melontarkan tekanan-tekanan sebelum Xi datang.

Pemimpin 70 tahun itu menyatakan, Tiongkok harus berperan serta dalam menghadapi program senjata nuklir yang dikembangkan Pyongyang.

Belakangan negara yang dipimpin Kim Jong-un tersebut memang terus-menerus melakukan uji coba peluncuran misil.

"Jika Tiongkok tidak akan menyelesaikan masalah Korut, kami akan melakukannya (sendiri)," ujar Trump seperti yang dimuat di Financial Times Minggu (2/4).

Tiongkok selama ini menjadi negara sekutu utama Pyongyang. Hingga kemarin Tiongkok belum merespons pernyataan Trump. (AFP/Reuters/CNN/AlJazeera/sha/c6/any/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ciee..Menantu Presiden Dapat Kantor Baru


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler