jpnn.com, YOGYAKARTA - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bertemu Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X di di Gedhong Wilis, Komplek Kantor Kepatihan, Jumat (31/12), mulai pukul 13.38 WIB hingga 16.51 WIB.
Jenderal Andika mengaku mendapatkan banyak ilmu dari Sri Sultan HB X.
BACA JUGA: Jenderal Andika Sampaikan Kabar Terbaru Soal Jabatan Pangkostrad
"Banyak pelajaran yang saya petik, pengalaman maupun ilmu beliau sebagai praktisi dan senior," ujar Jenderal Andika.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu mengatakan Sri Sultan HB X merupakan sosok senior yang telah memiliki banyak pengalaman dalam bidang pemerintahan.
BACA JUGA: Omicron Lebih Cepat Menyebar, Sri Sultan HB X Ingatkan Warga Yogyakarta Lakukan Ini
Menurut Jenderal Andika, hal itu pula yang mendorongnya meluang waktu menemui Gubernur DIY sekaligus Raja Keraton Yogyakarta itu selama tiga jam lebih.
“Jadi, saya meluangkan waktu ini untuk bertanya banyak hal,” katanya.
BACA JUGA: Irjen Djoko: Saya Punya Sahabat dan Rekan yang Hebat
Mantan Pangkostrad itu mengatakan pembicaraan tidak hanya membahas tentang pandemi Covid-19 saja, tetapi soal pengalaman Sri Sultan HB X yang sangat berguna.
“Sebenarnya bukan hanya tentang pandemi. Kalau itu sudah jelas jadi bagian percakapan kami, tetapi lebih banyak lagi pengalaman beliau sebagai senior yang sudah berpengalaman di pemerintahan yang pasti akan sangat berguna bagi saya," tutur Andika.
Sri Sultan HB X mengatakan pertemuannya bersama Jenderal Andika bukan sekadar ajang bertukar pengalaman dalam berproses di lingkup profesi masing-masing. Lebih dari itu, pembicaraan keduanya mengalir santai mulai persoalan budaya hingga rumah tangga.
"Beliau panglima, saya gubernur, jadi dialog, 'joke' (guyon), ya bisa, (membicarakan) rumah tangga, ya bisa, budaya, ya bisa. Ya, semua aspek yang bisa kami ngobrol untuk menghilangkan beban stres," tutur Sultan.
Sebelum menemui Sultan Sri HB X, Panglima TNI Jenderal Andika didampingi istri mengunjungi Sekolah Dasar Plebengan, Desa Sidomulyo, Kabupaten Bantul, untuk meninjau vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6 sampai 11 tahun. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy