Bertemu Wakil Menag, Pemuda Katolik Tegaskan Tolak Praktik Intoleransi di Indonesia

Kamis, 13 Februari 2020 – 22:40 WIB
Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik dr. Karolin Margaret Natasa menyerahkan aspirasi dan catatan sejumlah persoalan kepada Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi di Jakarta, Rabu (12/2). Foto: Dok. Pemuda Katolik

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik dr. Karolin Margaret Natasa menyampaikan kepada Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi terkait masalah penolakan pembangunan Gereja Katolik Paroki Santo Joseph, Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau.

“Pemuda Katolik bersikap tegas untuk menolak adanya upaya gerakan intoleransi yang ada di Karimun dan juga sejumlah wilayah di seluruh Indonesia karena dapat memecah belah kehidupan berbangsa dan bernegara. Negara harus hadir dan konstitusi menjamin adanya kebebasan dalam hidup beragama di Republik Indonesia,” ujar Karolin Margret Natasa saat audiensi dengan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi di Ruang Kerja Wakil Menteri Agama, Jakarta, Rabu (12/2).

BACA JUGA: Karolin Ikut Merespons Soal Polemik Pengisian Jabatan Plt. Dirjen Bimas Katolik

Dalam pertemuan tersebut, Karolin didampingi Wasekjen PP Pemuda Katolik yang juga Ketua Komda DKI Jakarta Bondan Wicaksono, Ketua Lembaga Hubungan Antar Alumni PP Pemuda Katolik Alfonsus Beo Say dan Ketua Komcab Kabupaten Karimun Vadarones Purba.

BACA JUGA: Pemerintah Diminta Tegas Selesaikan Kasus Penolakan Renovasi Gereja Katolik di Tanjung Balai Karimun

Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Karolin menyampaikan apresiasinya terhadap Kementerian Agama sebagai institusi pemerintah yang memfasilitasi agama-agama di Indonesia. Salah satunya terkait pembinaan di lingkungan Dirjen Bimas Katolik yang saat ini sudah ada Pelaksana tugas yang telah ditunjuk. Karolin juga meminta Kementerian Agama untuk dapat memperhatikan pembinaan para aparatur sipil negara (ASN) di Dirjen Bimas Katolik dan seluruh Kakanwil Agama di berbagai daerah seluruh Indonesia.

“Kami berharap makin banyak ASN beragama Katolik yang memiliki jenjang karier yang terpadu dalam membantu dan menunjang kinerja kerja pemerintah khususnya di lingkungan Kementerian Agama RI,” kata Karolin yang juga Bupati Landak Provinsi Kalimantan Barat ini.

BACA JUGA: Pemuda Katolik Tolak WNI Eks ISIS ke Indonesia, Begini Alasannya

Sementara itu, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi menyampaikan terima kasih atas silahturahmi dan kunjungan persaudaraan ini dalam jajaran Pengurus Pusat Pemuda Katolik.

Menurutnya, Kementerian Agama berkomitmen untuk memiliki perhatian yang serius terhadap penyelesaian yang dapat diterima para pihak yang bertentangan. “Kami terus melakukan mediasi yang intensif demi memperoleh titik temu setiap perbedaan, sambil tetap menghormati proses pengadilan TUN yang sedang berjalan,” kata Zainut.

“Sebagai Wakil Ketua Umum MUI, saya juga akan berupaya menyinergikan dan mendorong keterlibatan yang positif dari MUI Provinsi Kepri dalam penyelesaian permasalahan ini,” katanya.

Mengenai jenjang karier pejabat di Bimas Katolik, Zainut menjelaskan Kementerian Agama selalu mendengar dan berupaya merespons dengan cepat dan tepat setiap aspirasi dari masyarakat, dengan tetap mempertimbangkan seluruh regulasi yang ada dan juga berkomitmen dalam membangun pembinaan seluruh ASN di lingkungan Kementerian Agama.

“Problematika hubungan antarumat beragama memang hal yang sensitif, karena beragamnya karakter pemeluk agama di setiap agama serta bervariasinya distribusi pemeluk agama di Indonesia yang menimbulkan adanya minoritas dan mayoritas di suatu daerah. Apa yang dialami mayoritas pemeluk suatu agama di daerah tertentu kadang dialami pula saat mereka menjadi minoritas di daerah lain. Begitu juga sebaliknya,” ujar Zainut Tauhid Sa’adi yang juga mantan Anggota DPR RI ini.

Lebih lanjut, Zainut meyakini kesabaran semua pihak dalam melakukan dialog inklusif dengan semangat kekeluargaan sebagai satu bangsa adalah praktik terbaik sekaligus wujud eksistensial negara dalam menjaga dan merawat kerukunan umat beragama di Indonesia.

Bangsa ini, kata dia, telah membuktikan banyak catatan riwayat keberhasilan masa lalu dalam penyelesaian konflik-konflik antarumat beragama dengan menggunakan jalan musyawarah mufakat yang merupakan karakter khas bangsa kita yang senantiasa mengutamakan kesesuaian, kesamaan, dan kesepakatan dengan menolak pendekatan kekerasan.

Dalam pertemuan tersebut PP Pemuda Katolik juga menyampaikan secara garis besar Organisasi Pemuda Katolik selama 75 Tahun berkiprah di Indonesia melalui berbagai program dan karya nyata serta kaderisasi sehingga dapat berkontribusi pada masyarakat dan bangsa.

Dalam kesempatan tersebut, Pengurus Pusat Pemuda Katolik juga menyampaikan akan menyelenggarakan Rapimnas I di Pekanru, Riau pada tanggal 8-10 Mei 2020 dengan mengangkat tema “Menciptakan Pemuda Katolik yang Unggul Untuk Indonesia Maju”.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler