Bertemu Wamenaker RRT, Sekjen Kemnaker Tekankan Pentingnya Peningkatan Kualitas Hubungan Kerja

Selasa, 23 Mei 2023 – 10:13 WIB
Delegasi Indonesia (kiri) dipimpin Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi saat melakukan pertemuan dengan Wakil Menteri Ketenagakerjaan dan Jaminan Sosial RRT Yu Jiadong di Beijing, Senin (22/5). Foto: Dokumentasi Humas Kemnaker

jpnn.com, BEIJING - Delegasi Indonesia dipimpin Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Sekjen Kemnaker) Anwar Sanusi melaksanakan pertemuan dengan Wakil Menteri Ketenagakerjaan dan Jaminan Sosial Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Yu Jiadong di Beijing, Senin (22/5).

Melalui pertemuan tersebut, kedua negara berkomitmen meningkatkan kualitas hubungan ketenagakerjaan dalam kerja sama investasi di Indonesia.

BACA JUGA: Libatkan Serikat Buruh, BPJS Ketenagakerjaan Bareng Kemnaker Evaluasi Pelaksanaan JKP

Hubungan ketenagakerjaan yang baik berperan penting untuk memastikan investasi dapat berkelanjutan, berkontribusi bagi perekonomian maupun kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA: Kemnaker-Hyundai Jajaki Kerja Sama Pengembangan Pelatihan Teknisi Kejuruan Kendaraan Listrik

Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi (kiri) bersama Wakil Menteri Ketenagakerjaan dan Jaminan Sosial RRT Yu Jiadong di Beijing, Senin (22/5). Foto: Dokumentasi Humas Kemnaker

Hal ini menjadi fokus dalam program benchmarking yang diselenggarakan pemerintah kedua negara di lima kota di RRT pada 20-30 Mei 2022.

Program ini diikuti perwakilan birokrasi Kemnaker, dinas ketenagakerjaan di daerah, dan serikat buruh.

Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi mengatakan pemerintah bertugas menjaga keseimbangan antara kepentingan perusahaan untuk menanamkan modal secara efisien dan pemenuhan hak-hak ketenagakerjaan.

“Kami mendorong adanya pemahaman bersama antara kedua pihak soal isu ketenagakerjaan ini,” kata Sekjen Anwar Sanusi.

Dalam pertemuan dengan Wamenaker dan Jamsos RRT Yu Jiadong tersebut, Sekjen Anwar menekankan pentingnya peningkatan kualitas hubungan kerja.

Hal itu antara lain diwujudkan melalui penguatan pendidikan vokasi, pemenuhan standar kesehatan dan keselamatan kerja (K3) serta jaminan sosial tenaga kerja.

Selain itu, diupayakan pula adanya peningkatan kesempatan kerja.

"Pemerintah kedua negara sepakat menindaklanjuti pertemuan ini dengan pembahasan lebih teknis," ucapnya.

Lebih lanjut Sekjen Anwar menyampaikan program benchmarking ini juga menjadi upaya untuk meningkatkan transfer pengetahuan dan ketrampilan pada proyek-proyek investasi Tiongkok bagi tenaga kerja Indonesia.

“Kami ingin perusahaan Tiongkok di Indonesia juga mengembangkan pendidikan vokasi," ujar Sekjen Anwar.

Perusahaan Tiongkok tersebut bisa menjadi tempat magang, dan pada akhirnya pemagang yang berkinerja baik dapat diangkat menjadi pegawai.

Sekjen Anwar menyampaikan investasi yang masuk ke Indonesia saat ini umumnya didorong untuk segera terealisasi dan beroperasi.

Pada tahap awal, penanam modal membawa serta teknologi sekaligus tenaga kerja yang sudah menguasai teknologi itu dari negara asal.

Program transfer pengetahuan dan keterampilan krusial untuk memastikan agar proyek itu berjalan pada gilirannya dapat diserahkan dan dikelola tenaga kerja Indonesia.

Sekjen Anwar menjelaskan pengembangan kapasitas pekerja, termasuk transfer pengetahuan dan ketrampilan, itu program yang harus berkesinambungan dalam jangka panjang dengan tahapan dan target yang jelas.

"Untuk itu, perlu kerja sama dengan industri,” tegasnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler