Berziarah ke Makam Fatmawati, Basarah PDIP: Wajar Sebagai Bangsa Memuliakan Pemimpin Perempuan

Sabtu, 31 Desember 2022 – 12:13 WIB
Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah berziarah ke makam Taufiq Kiemas di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Sabtu (31/12). Hadir pula, Ketua Umum PP Bamusi Hamka Haq, Sekretaris Umum PP Bamusi Nasyirul Falah Amru, anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning, tokoh senior PDIP Rudi Harsa Tanaya, adik Taufiq Kiemas, Heri Kiemas, serta puluhan masyarakat. Foto: DPP PDIP.

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan bahwa keluarga Ir Soekarno dan Taufiq Kiemas adalah keluarga pahlawan bangsa.

Menurut Basarah, peran dan jasa dari kedua keluarga Bung Karno dan Taufiq Kiemas sangat besar bagi perjalanan bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Tradisi Akhir Tahun, DPP PDIP Ziarah ke Makam Fatmawati dan Memperingati Harlah Taufiq Kiemas

Bung Karno memproklamasikan Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, dan Taufiq Kiemas meluruskan sejarah lahirnya Pancasila.

Ahmad Basarah menyampaikan itu saat berziarah ke makam Taufiq Kiemas di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Sabtu (31/12).

BACA JUGA: Soal Reshuffle Kabinet, Hasto PDIP Evaluasi Kinerja Menteri dari Parpol Ini

Hadir dalam kesempatan itu, Ketua Umum PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Hamka Haq, Sekretaris Umum PP Bamusi Nasyirul Falah Amru, anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning, tokoh senior PDIP Rudi Harsa Tanaya, adik Taufiq Kiemas, Heri Kiemas, serta puluhan masyarakat.

Tak hanya itu, Basarah juga mengulas bagimana peran dan jasa dari Ibu Negara Fatmawati Soekarno yang menjahit bendera Merah Putih.

BACA JUGA: Hasto PDIP Sebut Pemilu Proporsional Terbuka Hasilkan Oligarki dan Liberalisasi

Kekhidmatan peringatan 17 Agustus makin terasa dengan berkibarnya bendera Merah Putih.

"Sehingga, oleh karena itu wajarlah kita semua untuk memuliakan pemimpin perempuan," ucap Basarah dikutip dari keterangan resmi.

Basarah menyampaikan bukti sebagai bangsa Indonesia harus memuliakan pemimpin perempuan.

Hal itu bisa dilihat dari rahim seorang Ibu Negara Fatwamati melahirkan sosok Megawati Soekarnoputri yang menjadi Presiden Kelima RI dan yang juga perempuan pertama yang menjadi presiden di negeri ini.

“Dari rahim Ibu Prof. Dr. HC Megawati Soekarnoputri juga lahir pemimpin perempuan pertama yang sekarang menjadi ketua DPR RI, yaitu Ibu Dr. HC. Puan Maharani," ucap Basarah.

"Jadi hikmah dari berziarah ke makam Ibu Fatmawati, kita memuliakan pemimpin perempuan di Republik Indonesia yang kita cintai bersama-sama ini," sambungnya.

Basarah menambahkan bahwa berziarah dan berdoa ke makam pahlawan bangsa itu merupakan sebuah tradisi kebangsaan dan keagamaan yang dibangun oleh ideologi PDI Perjuangan. Hal itu juga menjadikan paham kebangsaan dan paham keagamaan dalam satu tarikan napas "Itu menjadi tradisi yang terus kami gelorakan dari generasi ke generasi," terang Basarah.

Sebelumnya, Ahmad Basarah dan jajaran DPP PDIP juga melakukan ziarah di Makam Fatmawati dan kedua orang tuanya di TPU Karet Bivak, Jakarta.

Basarah menuturkan Fatmawati lahir dari keluarga Muhammadiyah yang mewarisi tradisi keislaman dan kebangsaan. Tradisi keislaman kebangsaan itu juga dilanjutkan oleh Megawati Soekarnoputri dan putra-putrinya.

"Di dekat makam Ibu Fatmawati ini ada makam keluarga Bung Karno, dan makam Bu Citro, pengasuh Ibu Megawati sejak kecil, dimakamkan bersama keluarga Bung Karno," kata Basarah.

Menurut Basarah, ditempatkannya makam Bu Citro di area pemakaman keluarga Bung Karno adalah salah satu contoh bagaimana Bung Karno dan keluarganya begitu memuliakan wong cilik.

"Bung Karno juga saat kecil diasuh Sarinah, untuk memuliakan wong cilik, nama Sarinah dijadikan salah satu nama gedung di Jakarta," ujarnya.

“Kami diajari para tokoh bangsa untuk memuliakan wong cilik, dan semoga kita bisa meneruskan perjuangannya," sambung Basarah. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler