Besok, Bioskop XXI TIM Berhenti Beroperasi

Minggu, 18 Agustus 2019 – 17:02 WIB
XXI TIM. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Jaringan XXI di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat akan berhenti beroperasi mulai besok, Senin (19/8).

Kepala Unit Pengelola TIM Imam Hadi Purnomo mengatakan, penutupan tersebut lantaran kontrak dengan pihak terkait sudah selesai. 

BACA JUGA: Panembahan Reso, Karya Besar WS Rendra Kembali Dipentaskan

"Bukan permanen tidak aktif, hanya kontraknya selesai," kata Imam saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (18/8).

Menurut Imam, gedung bioskop tersebut akan diratakan untuk kemudian dibangun Gedung Teater Graha Bakti Budaya, yang sebelumnya sudah ada dan bakal diperluas menjadi 2.000 tempat duduk.

BACA JUGA: Poles TIM demi Wujudkan Jakarta sebagai Pusat Seni & Budaya

BACA JUGA: Di Bioskop ini, Tiket Film Rudy Habibie Nyaris Ludes

Imam menambahkan bawa masih ada kemungkinan nantinya untuk melakukan perpanjangan kontrak antara pengelola TIM dan Bioskop XXI. Jika itu terjadi, kemungkinan bioskop akan dipindahkan ke depan. Ia juga meminta kepada masyarakat untuk bersabar karena TIM sedang dalam proses revitalisasi, dan diharapkan dapat selesai pada 2021 mendatang.

BACA JUGA: Anies Siap Kucurkan Rp 1 T untuk Merevitalisasi TIM

Berita penutupan bioskop di TIM juga menuai tanggapan dari pengunjung yang biasa nonton di tempat tersebut. Salah satunya Putri yang mengaku tidak tahu-menahu tentang penutupan bioskop. Namun ia menyayangkan jika XXI TIM benar-benar akan ditutup.

“Sayang banget padahal suasananya udah asyik dan tempatnya juga strategis. Enggak ada anak-anak alay dan nonton enggak berisik,” kata Putri.

Kekecewaan juga dirasakan oleh Rizki, pengunjung setia sekaligus mantan mahasiswa Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Ia mengatakan bioskop tersebut berperan penting untuk perfilman terutama bagi mahasiswa IKJ yang ingin pergi ke bioskop. “Suasananya juga enak, dalam arti kita gak perlu masuk mal,” ujarnya.

BACA JUGA: GPBSI: Masyarakat Butuh Bioskop Independen

Selain itu, jika alasan penutupan adalah karena ingin memperluas Gedung Graha Bakti Budaya, itu tidak masuk akal karena gedung tersebut tidak terlalu ramai sejak tahun 2012. “Sedih sih enggak cuma kecewa, kenapa harus dihancurin. Kalau mau nonton teater kan ada Teater Kecil jadi gak perlu menghancurkan bioskop,” tutur dia. (ant/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KEREN...Anak Autis dan Normal Berbaur di Drama Musikal Charlie and The Chocolate Factory


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler