jpnn.com - JAKARTA - World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12 Tahun 2016 akan dihelat mulai besok, Selasa (2/8) hingga Kamis (4/8). Sebanyak 2.500 delegasi dan 60 tokoh penting, yang berasal lebih dari 100 negara akan menghadiri forum internasional tersebut.
Untuk mengamankan jalannya forum tersebut, Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tergabung dalam Satuan Tugas Operasi Pengamanan VVIP WIEF Ke-12 Tahun 2016 sudah siaga.
BACA JUGA: Manuver Golkar Kunci Kursi Wapres Jokowi
Salah satunya personel dan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dari Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar). Koarmabar yang tergabung dalam Satgas Operasi Pengamanan Laut itu mengerahkan tiga tim Satuan Komando Pasukan Katak (Satpaska), tiga Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), dan dua Heli Bell. Total personel dari unsur Koarmabar berjumlah 600 orang.
Kepala Staf Komando Armada RI Kawasan Barat (Kasarmabar) Laksamana Pertama TNI Yudo Margono, mewakili Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Siwi Sukma Adji, Jumat (29/7) lalu, telah memberangkatkan Satgas Operasi Pengamanan VVIP tersebut dalam suatu upacara pelepasan di dermaga Jakarta International Continer Terminal (JICT), Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
BACA JUGA: Inilah Jurus Mensos untuk Kikis Akar Konflik di Tanjung Balai
Satgas Operasi Pengamanan Laut ini dipimpin Laksamana Pertama TNI T.S.N.B. Hutabarat, yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Gugus Tempur Laut Koarmabar (Danguspurlaarmabar).
Dalam amanat tertulis Pangarmabar Laksda TNI Siwi Sukma Adji, yang dibacakan Kasarmabar mengatakan Operasi VVIP merupakan bagian dari tugas TNI dalam melaksanakan operasi militer selain perang. Hal itu sesuai amanat UU Nomor 34 Tahun 2014 tentang TNI.
BACA JUGA: HNW: Siapa Bilang Suara Adzan Bikin Pekak Telinga?
Koarmabar selaku Komando Utama (Kotama) Operasi TNI, telah mendapatkan kepercayaan dan tugas mulia dari pimpinan TNI, untuk turut ambil bagian dalam mengamankan event internasional ini.
Oleh karena itu, Pangarmabar meminta Satgas Koarmabar, sesuai area operasi yang telah ditentukan, harus mampu menciptakan kondisi keamanan yang kondusif.
"Area operasi harus aman dari ancaman dan gangguan, khususnya dari sektor laut, yang dapat mengganggu kesuksesan forum internasional ini,” tegas Pangarmabar.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Misbakhun Tancap Gas Sosialisasikan Jokowi Capres Golkar 2019
Redaktur : Tim Redaksi