Besok Giliran Pasar Bintoro Demak Meniru Salatiga

Selasa, 28 April 2020 – 21:05 WIB
Pasar di Salatiga melakukan social distancing. Foto: Ist

jpnn.com, SEMARANG - Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menekan penyebaran covid-19. 

Salah satunya dengan cara mengatur jarak antarpedagang di pasar tradisional dan mengurangi kerumunan.

BACA JUGA: Salatiga Patut Dapat Acungan Jempol saat Pandemi Corona ini

Pedagang di Pasar Salatiga telah menerapkannya. Besok, pedagang di Pasar Bintoro Demak juga akan melakukan hal serupa. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, konsep pemberian jarak antar pedagang sudah disosialisasikan sejak pertengahan April.  Dia mengaku, konsep itu ditiru dari pasar-pasar di Myanmar.

BACA JUGA: Pemda Lain Seharusnya Bisa Mencontoh Cara Kerja Ganjar Pranowo yang Membumi

"Ini bagus (pemberian jarak pedagang) keren. Setelah saya lihat di Myanmar saya share ke bupati wali kota. Ternyata Salatiga yang bisa lakukan itu. Maka dari itu saya tag di IG saya dan tunjukan bahwa Salatiga bisa, walau belum sempurna, tinggal nanti kita awasi," kata dia, setelah memimpin rapat di Gedung A Kantor Gubernur Jateng pada Selasa (28/4).

Ganjar mengatakan, konsep pemberian jarak di pasar adalah adaptasi terhadap pandemi covid-19.

BACA JUGA: Para Buruh Menemui Pak Ganjar, Curhat soal Kartu Prakerja yang Bikin Sedih

Ganjar menyebut, pada wabah seperti ini masyarakat harus mau menyesuaikan diri, jika ingin tetap berkegiatan ekonomi dengan lancar. 

Di Jawa Tengah, khususnya Semarang Raya, telah melakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). Itu ditempuh agar masyarakat dapat berkegiatan namun dengan menerapkan peraturan ketat, pemberian jarak, tempat cuci tangan dan penggunaan masker. 

"Paradigmanya harus kita ubah bila hidup dengan covid-19, akankah kita mengambil jalur PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) artinya kerumunan sama sekali tak boleh, suasana sepi ekonomi terpuruk Atau cara lain seperti Semarang Raya atau Banyumas yang bikin perda. Maka kita harus move on," kata dia. 

Hal serupa diungkapkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah Arif Sambodo. Menurutnya konsep seperti di Pasar Salatiga, akan ditiru oleh Pasar Bintoro Demak. 

"Mulai nanti malam (Rabu dinihari 29 April) Pasar Bintoro Demak akan lakukan distancing antarpedagang hingga 29 Mei 2020. Sudah ada edaran Bupati dan diagramnya," tutur Arif.

Menurutnya, pedagang di Pasar Bintoro akan berdagang di jalan yang ada yang di depan pasar. Adapun, jam operasionalnya sampai pukul 09.00 pagi. 

Arif menjelaskan, peraturan terkait pemberian jarak, sebenarnya sudah disampaikan sejak awal April.

Hal itu diperkuat, dengan pemberlakuan PKM di wilayah Semarang Raya. Pemprov menginstruksikan, kepala pasar diminta untuk memberi jarak, mengatur jam operasional serta pemanfaatan belanja daring. 

"Sementara baru dua pasar Salatiga dan Demak. Untuk yang lain sebenarnya sudah melakukan distancing , hanya saja di dalam pasar. Di atur jarak antar pedagang," imbuhnya. 

Terakhir dia berharap, dengan model seperti di Pasar Salatiga dan Pasar Bintoro Demak, pasar-pasar di Jateng bisa meniru.

Setidaknya, memberikan jarak yang cukup antar pedagang serta mengatur jam operasional. 

"Misal yang pedagang sayur pagi hari, pedagang beras dan daging siang hari. Tidak hanya itu. Pada pelaksanaannya sektor lain seperti Satpol PP Linmas juga harus mendukung melakukan pengawasan," pungkas Arif. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler