jpnn.com, KEBUMEN - Sulis Tyowati (33) merasa lega setelah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turun langsung menyelesaikan persoalan yang menimpa keluarganya.
Pasalnya, setelah ayahnya divonis positif COVID-19 dan meninggal dunia, dia merasa keluarganya dikucilkan para tetangga.
Lewat video yang diunggah di akunnya di Facebook Sulis Tyowati Sidareja Kunci, dia mengatakan telah ditelepon langsung oleh Ganjar, Minggu (13/12) sore.
Di video sepanjang sekitar 1 menit itu, warga Gang Sindoro 1 no 5 RT 02 RW 04 Gombong Kebumen itu menyatakan persoalan yang menimpa keluarganya sudah clear.
"Dengan datangnya video ini saya ingin menyampaikan bahwa masalah yang kemarin di video saya sudah clear sudah diklarifikasi Pak Ganjar langsung," kata Sulis dalam video itu.
"Pak Ganjar bersedia membantu saya untuk masalah bapak saya kemarin. Saya terima kasih Pak Ganjar sudah mendengarkan keluh kesah saya rakyat kecil ini. Semoga ke depannya jauh lebih baik. Tidak ada orang yang mengalami seperti saya lagi. Saya terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Ganjar yang telah mendengar keluh kesah saya terimakasih," tandasnya.
BACA JUGA: Koruptor Pasti Malu Mendengar Kisah Orang-Orang yang Bertemu Pak Ganjar Ini
Setelah dikonfirmasi lewat sambungan telepon, Sulis menjelaskan Ganjar telah memerintahkan pihak kecamatan dan desa untuk membuat selebaran bahwa setelah dites semua anggota keluarga Sulis hasilnya negatif.
"Nanti saya bilang ke kecamatan saya bikin suruh membuat tulisan di kertas nanti distempel dan ditempel-tempelkan bahwa bapak dan keluarga jenengan tidak Corona biar warga tidak mengucilkan lagi. Karena keluarga saya juga hasil tesnya negatif," katanya.
Dengan cara seperti itu Sulis berharap keluarganya, terutama ibunya bisa kembali beraktivitas normal. Apalagi selama ini ibunya menjalani profesi sebagai tukang pijit urut keliling.
"Saya plong setelah ditelepon Pak Ganjar. Sudah tadi jam lima sore ditelepon sama Pak Ganjar. Ngobrol lama sama Pak Ganjar. Maksud saya dibersihkan nama keluarga saya karena dianggap corona jadi keluarga saya dikucilkan warga," katanya.
Selain itu, selama 45 menit ngobrol dengan Ganjar dia juga merasa lega karena gubernur berambut putih itu juga bersedia memberikan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada ibunya, Sustiatin (70). Karena selama ini, ibunya yang kondisi perekonomiannya pas-pasan tidak pernah mendapat bantuan.
"Kemarin di video kan juga saya sampaikan ibu saya tidak pernah dapat PKH, Pak Ganjar bersedia membantu. Saya akui beliau baik. Saya juga tadi langsung ditelepon dari kecamatan Gombong untuk datang ke kecamatan. Insyaallah besok datang. Meski sebenarnya sudah saya klarifikasi ke Pak Ganjar itu sudah cukup. Tapi karena saya sudah buat video itu saya harus tanggung jawab," tandasnya.
Sebelumnya selama sekitar 6 menit Sulis mencurahkan keluh kesahnya lewat video yang diunggah di akunnya di Facebook pada 10 Desember lalu.
Dia resah karena keluarganya dikucilkan warga setelah ayahnya divonis positif COVID-19. Padahal menurut dia, sesak nafas yang dialami bapaknya itu karena memang sejak lama bapaknya punya riwayat penyakit asma. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia