jpnn.com, SAMARINDA - Seorang pemancing di Samarinda, Kalimantan Timur dikejutkan dengan temuan sesosok mayat bayi yang terbungkus di dalam karung mengambang di danau.
Penemuan mayat bayi itu bermula ketika Syahrani hendak memasang perangkap ikan di pinggir danau yang terletak di Jalan Sidorejo, Kecamatan Samarinda Utara pada Kamis (3/3) pagi tadi.
BACA JUGA: Uang Zakat ASN Rp 1,1 Miliar Ditilap, Astagfirullah, Pelakunya Ternyata
Syahrani yang sedang sibuk dengan kegiatannya kala itu tiba-tiba mencium aroma tidak sedap di sekitar danau.
Karena bau itu merasa mengganggu, Syahrani mencoba untuk mencari asalnya.
BACA JUGA: Anies Tolak Mentah-Mentah ASN yang Ingin Mutasi ke Jakarta Dibanding IKN: Jangan jadi Beban
"Saya coba cari asal baunya dari pinggir danau. Ada karung yang ngambang makin dekat, kian tercium," ucap pria 57 tahun itu saat ditemui di lokasi kejadian.
Syahrani yang penasaran berusaha menggapai karung yang terikat tali itu dari permukaan air.
BACA JUGA: Melihat Perayaan Nyepi Umat Hindu di Lombok Tengah
Alangkah terkejutnya dia ketika tali karung dibuka, tampak sesosok mayat bayi berselimutkan kain batik dengan sebuah bantal warna biru di bagian kepalanya.
"Saya kaget, ada mayat bayi di dalam karung. Kemudian saya geser bayi ke tepi bersama bantal dan karungnya," kata Syahrani.
Penemuan mayat bayi ini dilaporkan warga ke pihak kepolisian.
Tim Inafis Satreskrim Polresta Samarinda yang tiba di lokasi kejadian langsung mengevakuasi mayat bayi malang itu, untuk selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie.
Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Andhika Dharma Sena melalui Kasubnit Inafis Aiptu Harry Cahyadi mengatakan bayi berjenis kelamin perempuan itu diduga dibuang orang tuanya seusai baru dilahirkan.
"Dari hasil olah TKP pada mayat bayi perempuan didapati luka pada bagian kepala yang sudah terbuka. Ada ikatan di bagian perut berupa kain berwarna merah," ungkapnya.
"Kurang lebih bayi sudah meninggal dua-tiga hari. Setelah ini kami berkoordinasi dengan tim Puslabfor Mabes Polri di Surabaya, guna memeriksa hasil DNA dan mengetahui siapa orang tua dari janin tersebut," katanya. (mcr14/jpnn)
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Arditya Abdul Aziz