BG Terbentur Persyaratan Umur

Yang Perluang Selanjutnya Akpol Angkatan 1984, 1985, dan 1986

Kamis, 23 April 2015 – 05:26 WIB
Wakapolri Komjenpol Budi Gunawan. FOTO: dok/jpnn.com

jpnn.com - JAKARTA - Komjen Budi Gunawan menjadi Wakapolri di sisa karirnya yang tinggal 2 tahun delapan bulan. Kondisi yang berbeda terjadi pada Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, yang sisa karirnya tinggal 15 bulan.

Lantas, akankah BG -inisial Budi Gunawan- berpeluang menjadi Kapolri pengganti Badrodin? Hal itu memang  masih menyisakan sejumlah tanya.

BACA JUGA: Siapkan Fasilitas Bebas Visa Ke Romania

Hampir seluruh persyaratan menjadi Kapolri dimiliki BG. Mulai senioritas hingga pengalaman menjadi kepala satuan wilayah sudah dimilikinya. Namun, ganjalannya  hanya satu, yakni usia.

Badrodin akan pensiun Agustus 2016. Saat itu, sisa karir BG di kepolisian tinggal 17 bulan.

BACA JUGA: Menteri Siti Minta Perbanyak Lubang Biopori di Hari Bumi

Kompolnas mensyaratkan calon Kapolri harus memiliki sisa karier minimum dua tahun. Apabila mengacu hal tersebut, seharusnya BG tidak bisa dicalonkan sebagai Kapolri. Namun, rupanya pengecualian dibuat saat Badrodin dicalonkan sebagai Kapolri dalam statusnya sebagai Wakapolri.

Komisioner Kompolnas M Nasser menjelaskan, saat mencari calon Kapolri pengganti Sutarman, pihaknya memang memasukkan Badrodin meski sisa kariernya tinggal 17 bulan. "Tapi waktu itu karena kondisinya kita sedang tidak punya Kapolri," tutur Nasser saat dikonfirmasi Rabu (22/4).

BACA JUGA: Marzuki Alie Akui SBY Sulit Dibendung

Kondisi saat itu betul-betul genting karena menyangkut kepastian pucuk pimpinan 450 ribu polisi se-Indonesia. Akhirnya Badrodin pun masuk ke daftar calon Kapolri bersama jenderal bintang tiga lainnya.

Menurut Nasser, hal itu tidak bisa dijadikan tolok ukur, apalagi untuk menakar peluang BG ke depan. "Terlalu jauh kalau kita bicara itu (peluang BG) sekarang," ucapnya.

Fenomena Wakapolri promosi menjadi Kapolri memang tergolong jarang terjadi. Di masa Timur Pradopo pun, yang terpilih menjadi penggantinya adalah Sutarman yang kala itu menjadi Kabareskrim. Bukan Oegroseno yang menjabat Wakapolri. Saat itu, sisa karier Oegroseno tinggal tujuh bulan.

Sumber Jawa Pos di Internal Mabes Polri mengatakan, saat Badrodin pensiun, persaingan memperebutkan posisi Tri Brata 1 (TB1, sebutan lain Kapolri) akan berbeda dengan saat ini. "Nanti yang akan bersaing itu (alumnus Akpol )angkatan 1984, 1985, dan 1986," tuturnya.

Bahkan, bukan tidak mungkin angkatan 1987 ikut bersaing. Asisten Perencanaan Kapolri Irjen Tito Karnavian (akpol 1987) bisa saja ikut bersaing karena dia sudah masuk eselon 1 di Polri.

Sementara itu, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyebutkan bahwa kemungkinan BG menjadi Kapolri tahun depan masih terlalu dini untuk dianalisa. Pasalnya, masih ada banyak kemungkinan yang terjadi dalam setahun ini. "Ya kurang realistislah kalau memprediksi BG jadi Kapolri," ujarnya.

Yang jelas, saat ini biarkan badrodin dan BG bekerjasama. Bagaimana kinerjanya tentu akan menjadi pertimbangan ke depan. "Saya yakin keduanya cocok. BG ini sangat loyal," terangnya.

Menurut dia, Polri akan lebih baik dalam setahun ini. Hal tersebut tentunya akan terasa dalam beberapa bulan kedepan. "Kita tentu harus mengawasinya juga," paparnya saat dihubungi kemarin malam.(byu/idr)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ogah Kecolongan, KKP Amankan Dua Saksi Kunci Perbudakan di Benjina


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler