jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pro Prabowo-Sandi (ProPAS) Honorer K2 Indonesia Bhimna ikut menyoroti kasus kesalahan input data pada sistem informasi penghitungan (Situng) suara milik KPU dari beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Menurut Bhimna, kesalahan iput data lebih banyak merugikan pasangan capres-cawapres 02 Prabowo-Sandiaga.
BACA JUGA: Pentolan Honorer K2 Kembali Tuntut MenPAN-RB Diganti
"Kami terus memantau perkembangan real count KPU yang beberapa kali salah. Anehnya lagi semua kompak bilang salah input data," kata Bhimna dalam pesan elektroniknya yang diterima JPNN, Senin (22/4).
Terjadinya kesalahan input data itu membuat ProPAS K2 Indonesia yang merupakan relawan Prabowo-Sandi semakin ketat mengawal data yang di-upload KPU dan dicocokkan dengan lembar C1 plano.
BACA JUGA: Rekapitulasi Himpun 4% TPS, PDIP Memimpin di Situng KPU
"Sepertinya harus dikawal ketat kinerja KPU. Itu karena ketahuan, makanya KPU buru-buru klarifikasi. Coba kalau enggak ketahuan, apakah KPU akan mengubah datanya," kritik Bhimna.
BACA JUGA: Salah Input, KPU Akui Ada Kelalaian Petugas Daerah
BACA JUGA: Hasil Rekapitulasi PDIP: Jokowi 56 Persen, Prabowo 43 Persen
Bhimna yang juga koordinator honorer K2 di Jawa Barat ini mengaku sudah berkoordinasi dengan seluruh relawan ProPAS untuk ramai-ramai mendatangi kecamatan mengawal C1 plano. Perjuangan ini demi mendapatkan status PNS.
BACA JUGA: Masih Ada Jejak Digital Prabowo Umumkan Kemenangan Anies – Sandi Mengacu Quick Count
"Seluruh honorer K2 harus mengawal suara Prabowo-Sandi. Kalau mereka menang, honorer K2 bisa jadi PNS. Honorer K2 yang jadi petugas KPPS atau lainnya harus tetap semangat. Jangan percaya dengan omongan perolehan suara 02 sedikit. Selama belum ada putusan resmi perjuangan harus tetap dilanjutkan," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Percaya Quick Count, Honorer K2 Pendukung Prabowo - Sandi Kawal C1 Plano
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad