BI Jamin Likuiditas Aman

Selasa, 28 Oktober 2008 – 14:28 WIB
BANK Indonesia (BI) siap menjalankan fungsinya sebagai lender of the last resortYaitu sebagai pihak yang menyediakan likuiditas baik rupiah maupun valuta asing (valas) kepada perbankan

BACA JUGA: Fokus Garap Pensiunan, Laba BTPN Terdongrak

Jaminan likuiditas seperti ini agar ekonomi nasional terhindar dari kebekuan.

"Kalau likuiditas tertutup, ekonomi tidak bisa jalan," kata Deputi Gubernur BI Muliaman D
Hadad dalam diskusi panel nasional Economic Outlook 2009 di Surabaya Senin (27/10).

Untuk mendapatkan dukungan likuiditas, perbankan bisa menjaminkan SUN (surat utang negara) atau SBI (sertifikat Bank Indonesia)

BACA JUGA: Masuk Pelabuhan Liar, Tak Diberi Ijin Berlayar

Tetapi, di tangah ketatnya lukuiditas, banyak bank yang menjual surat berharga
Sebagai gantinya, bank bisa mengagunkan aset kredit yang lancar

BACA JUGA: Rupiah Terperosok, Inflasi Mengancam



"Selama ini, bank yang mengagunkan asetnya untuk mendapatkan bantuan likuiditas dinilai sebagai bank bermasalahPadahal, itu hal yang biasa," ungkapnya

Saat ini kinerja perbankan masih positifItu terlihat dari pertumbuhan kinerja kredit yang mencapai 38 persenMeskipun, dua bulan terakhir, pertumbuhan kredit mulai melambatIni menjadi hal yang perlu diperhatikan sektor perbankan dalam negeri.

Menurut Muliaman, krisis keuangan global akan berimbas signifikan terhadap ekonomi IndonesiaSaat ini tanda-tanda awalnya mulai terlihatContohnya, bank sulit membuka letter of credit (L/C) sehingga pembayaran kepada eksporter tertunda

Merebaknya krisis, lanjut dia, mendorong masing-masing negara menutup diri, dengan membatasi ekspor komoditasnya ke luar negeriHal itu sangat mengkhawatirkan karena setiap negara tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiriAkibatnya, harga barang-barang bisa melambung dan perdagangan akan terbatas sehingga ekonomi stagnan"Krisis bukan hanya dipicu oleh perbankan tetapi juga disebabkan oleh faktor lain selain bank," jelasnya.(ina/fan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lawan Sentimen Pasar, CWMA Rekomendasi Hindari Obral Saham


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler