JAKARTA - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia kemarin (11/10) telah memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan (BI rate) sebesar 0,25 persen ke level 6,5 persenPenurunan itu diharapkan berdampak positif terhadap pertumbuhan industri perbankan dan perekonomian Indonesia
BACA JUGA: Anggota DPR Diajak Pakai BBM Nonsubsidi
Langkah ini terkesan menjadikan sektor perbankan yang belakangan ini dinilai tahan banting sebagai 'bumper' perekonomian menghadapi krisis yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat (AS)
Zulkifli mengatakan, nantinya ada harapan suku bunga kredit bisa dipertimbangkan untuk terjadi penurunan
BACA JUGA: 2012 Harga BBM Bersubsidi tak Naik
Meskipun, penurunan 0,25 persen ini relatif kecilBACA JUGA: 2012, Target 55.564 Rumah Sangat Murah
Tetapi mudah-mudahan dengan penurunan suku bunga ini menjadikan ekonomi lebih bergairah dan fungsi intermdiasi jadi lebih bergairah dan pertumbuhan ekonomi lebih baik," tegasnya.Meski begitu Zulkifli membantah jika saat ini sedang terjadi perlambatan di kredit perbankanDia lebih melihat bahwa keputusan penurunan BI Rate itu karena inflasi lebih terkendali
"Kami yakin Bank Indonesia sudah pertimbangkan semua hal sehingga menurunkan iniSaya kira semua bank, utamanya bank Mandiri mendukung penurunan BI rate ini," ulasnya.
Perlu dicermati di tiga bulan terakhir pada tahun ini seberapa besar pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP) di dalam negeri terkait adanya krisis global"Melihat pertumbuhan GDP pasca kejadian ini baru bisa analisa lebih detilNanti baru bisa lihat perkembangannya bagi ekonomi Indonesia dan perbankan," imbuhnya.
Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiaatmadja, menilai wajar penurunan BI Rate selama inflasi terkendali"Ikuti irama inflasiIni juga jadi bukti bahwa kita terlepas dari kondisi global," ucapnya.
Namun untuk bisa sampai berdampak pada penurunan suku bunga bank, kata Jahja, akan tergantung dari funding masing-masing bank"Kalau mereka misalnya tergantung dari banyaknya deposito maka bunga deposito turunTetapi kalau sebaliknya ya tinggi," terangnya.
Sementara BCA, kata Jahja, lebih banyak dari tabungan dan giroSejauh positif maka ada potensi penurunan dan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) juga akan turun
"Bunga KPR kita kan 7,5 persen sekarang dan di angka itu saja permintaan langsung naik antara 38 sampai 60 persenArtinya, semakin bunga turun dan murah, masyarakat yang mampu mencicil lebih banyakSecara umum ya (penurunan BI Rate) ini positif," katanya.(gen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumah Murah Terkendala Ketidakpedulian Pemda
Redaktur : Tim Redaksi