BI Sebut Sektor Industri Pengolahan Sedang Fase Ekspansi, Masih Bisa Berlanjut?

Kamis, 14 Juli 2022 – 14:56 WIB
Prompt Manufacturing Index (PMI) mencatat kinerja sektor industri pengolahan pada triwulan II-2022 terindikasi mengalami peningkatan. Ilustrasi industri pengolahan makanan: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Prompt Manufacturing Index (PMI) mencatat kinerja sektor industri pengolahan pada triwulan II-2022 terindikasi mengalami peningkatan.

Bank Indonesia (BI) menyebut sektor industri pengolahan saat ini berada pada fase ekspansi.

BACA JUGA: BI Sampaikan Tantangan Pelik Indonesia, Ada Risiko Ekonomi Morat-marit

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono membeberkan perbaikan kinerja manufaktur tercermin dari PMI-BI yang mencapai 53,61 persen (fase ekspansi dengan indeks > 50) atau lebih tinggi dari 51,77 persen pada triwulan I-2022.

"Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh komponen pembentuk PMI-BI, dengan indeks tertinggi pada komponen volume produksi, volume total pesanan, dan volume persediaan barang jadi," kata Erwin dalam pernyataan resmi di Jakarta, Kamis (14/7).

BACA JUGA: Alibaba Pinang Fren, Industri Telekomunikasi Indonesia Makin Diminati Investor

Dia menjelaskan berdasarkan subsektor, peningkatan terjadi pada mayoritas subsektor, dengan indeks tertinggi pada subsektor tekstil, barang kulit & alas kaki (56,05 persen), makanan, minuman & tembakau (54,60 persen), serta logam dasar besi & baja (53,47 persen).

Perkembangan PMI-BI tersebut sejalan dengan perkembangan kegiatan sektor industri pengolahan pada survei kegiatan dunia usaha (SKDU) yang positif.

BACA JUGA: Rayakan 11 Tahun di Industri Mainan, PMB Toys Luncurkan Tolo Car

Di sisi lain, juga ada peningkatan nilai saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 2,19 persen.

"Peningkatan kinerja sektor industri pengolahan diperkirakan berlanjut pada triwulan III 2022 dengan PMI-BI menjadi sebesar 54,02 persen atau lebih tinggi dari capaian pada triwulan sebelumnya," ungkapnya.

Erwin menambahkan peningkatan PMI-BI didorong seluruh komponen pembentuknya, terutama volume produksi, volume total pesanan, serta jumlah karyawan yang meningkat dan berada pada fase ekspansi.

"Mayoritas subsektor diperkirakan akan meningkat, dengan indeks tertinggi pada subsektor semen & barang galian non logam (54,71 persen), alat angkut, mesin & peralatan (54,06 persen), serta logam dasar besi & baja (53,60 persen)," ujar Erwin. (antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler