BI Ungkap Suku Bunga Acuan Bakal Turun Semester Depan, Asalkan...

Kamis, 22 Februari 2024 – 08:24 WIB
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) meminta semua pihak sabar soal penurunan suku bunga acuan atau BI rate.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan rencananya suku bunga acuan bakal diturunkan pada semester kedua 2024, jika rupiah cenderung menguat atau setidaknya terus stabil.

BACA JUGA: Alasan BI Menetapkan Suku Bunga Acuan 6 Persen

“BI rate untuk sementara waktu memang kami akan tetap pertahankan. Harap sabar. Ditanya sabarnya sampai kapan, kami sudah berikan rencananya adalah di semester dua,” ujar Perry Warjiyo, di Jakarta, Rabu.

Selain itu, BI rate hanya akan diturunkan jika inflasi tetap terkendali dan perekonomian masih tumbuh baik.

BACA JUGA: Suku Bunga BI Naik, tetapi Rupiah Hari Ini Memble

"Suku bunga acuan juga kemungkinan akan dipangkas jika Fed Fund Rate turun," ucap Perry.

Saat ini, BI mempertahankan suku bunga acuan pada level enam persen bulan ini demi stabilitas nilai tukar rupiah agar imported inflation tetap terkendali.

“Kenapa imported inflation dan stabilisasi nilai tukar rupiah itu sangat penting? Karena untuk menyikapi faktor risiko global,” ujarnya pula.

Perry mengatakan disrupsi rantai pasok global akibat kondisi geopolitik yang makin memanas, berisiko menaikkan harga pangan dunia yang tentunya akan berdampak pada harga komoditas tersebut di dalam negeri.

Selain itu, Perry menyatakan kenaikan harga pangan pun diperparah dengan adanya El Nino, faktor musiman, serta tertundanya musim tanam dan panen di Indonesia.

Hal tersebut pun membuat inflasi volatile food kini kembali naik mencapai di atas tujuh persen.

“BI, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah kini makin menggencarkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan, termasuk mengatasi permasalahan-permasalahan jangka pendek mengenai volatile food,” pungkas Perry.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler