Suku Bunga BI Naik, tetapi Rupiah Hari Ini Memble

Jumat, 20 Oktober 2023 – 11:12 WIB
Keputusan Bank Indonesia (BI) mengetok suku bunga acuan yaitu BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) ke level 6,00 persen belum mendapatkan respons positif. Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Keputusan Bank Indonesia (BI) mengetok suku bunga acuan yaitu BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) ke level 6,00 persen belum mendapatkan respons positif.

Seperti diketahui, suku bunga acuan bang sentral Indonesia naik sebesar 25 basis poin (bps) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 18-19 Oktober 2023.

BACA JUGA: Rupiah Hari Ini Ambrol Lagi, Anjlok 54 Poin

Suku bunga deposit facility dan suku bunga lending facility juga naik masing- masing 25 bps secara berurutan menjadi ke level 5,25 persen dan 6,75 persen.

"Kenaikan ini untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah dari ketidakpastian global, serta langkah pre emptive dan untuk memitigasi dampaknya terhadap imported inflation, sehingga inflasi akan tetap dalam sasaran tiga plus minus satu persen pada sisa tahun 2023 dan 2,5 plus minus satu persen pada tahun 2024," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil RDG BI Oktober 2023 di Kantor BI, Jakarta, Kamis (19/10).

BACA JUGA: Isu Pelemahan Ekonomi China Bikin Rupiah Hari Ini Parah

Namun, hari ini, Jumat (20/10) pagi melemah sebesar 0,19 persen atau 30 poin menjadi Rp15.845 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.815 per USD.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpotensi melemah terhadap USD karena indikasi kebijakan suku bunga tinggi Bank Sentral AS.

“Semalam, Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell memberikan sinyal bahwa kebijakan suku bunga tinggi masih diperlukan untuk menurunkan inflasi AS ke level 2 persen. Tetapi, Powell juga memberikan indikasi bahwa The Fed tidak terburu-buru menaikkan suku bunga acuan lagi karena tingkat imbal hasil obligasi yang tinggi di AS sudah membantu meredam inflasi,” ungkap dia ketika dihubungi di Jakarta, Jumat.

Selain itu, ketegangan di Timur Tengah yang masih berlangsung turut menjadi kekhawatiran pasar yang mendorong pelaku pasar masuk ke aset aman, yaitu emas dan USD.

Melihat kondisi dalam negeri, kenaikan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate menjadi 6 persen atau sebesar 0,25 basis poin (bps) dari 5,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG BI) pada 18-19 Oktober 2023 meredam pelemahan rupiah terhadap USD.

Pelemahan rupiah langsung berkurang pasca diumumkan kenaikan suku bunga acuan tersebut. Menurut dia, kebijakan itu mungkin bisa meredam penguatan dolar AS terhadap rupiah hari ini.

“Potensi pelemahan hari ini mungkin tertahan di bawah Rp 15.850 per USD dengan potensi support di sekitar Rp 15.780 per USD,” ucap Ariston.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
suku bunga   BI   rupiah   Rupiah hari ini   USD  

Terpopuler