BI Yakin Stimulus Fiskal Dongkrak Konsumsi Kelas Menengah ke Bawah

Rabu, 24 Februari 2021 – 15:30 WIB
Bank Indonesia yakin stimulus fiskal berdampak pada konsumsi masyarakat tahun ini. Ilustrasi pedagang pasar. Foto: Ahmad Fikri/Antara

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah stimulus yang dilakukan Bank Indonesia (BI) ditujukan untuk mendongkrak konsumsi masyarakat, khususnya ekonomi menengah ke bawah pada masa pemulihan ekonomi 2021.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi BI Yoga Affandi menyatakan, bank sentral optimistis pada sejumlah kebijakan yang telah dikeluarkan selama ini.

BACA JUGA: Bank Indonesia: Uang Beredar Pada Januari Tumbuh Positif, Tetapi...

"Perbaikan konsumsi ini menjadi kunci untuk 2021 mengingat kekuatannya diperkirakan masih tertahan," kata dalam webinar Infobank di Jakarta, Rabu (24/2).

Menurut dia, berdasarkan survei Bank Indonesia terhadap ekspektasi penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja pada triwulan I 2021, masih lemah.

BACA JUGA: BI Turunkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin Jadi 3,5 Persen

Namun, diyakini kontraksi lebih dalam mampu ditahan dengan sejumlah stimulus yang digelontorkan.

Adapun salah satu titik cerah yang ikut mendorong konsumsi masyarakat lebih baik adalah penjualan secara daring yang diperkirakan akan terus membaik.

BACA JUGA: BI: Utang Luar Negeri Capai USD417,5 Miliar, Masih Sehat?

"Ini harapannya akan menghelat perekonomian menuju level yang kita inginkan," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Hidayat Amir dalam kesempatan yang sama mengatakan konsumsi rumah tangga menyumbang 57,7 persen terhadap total produk domestik bruto (PDB) pada 2020.

Dia memperkirakan konsumsi masyarakat atau rumah tangga akan menunjukkan perbaikan seiring pemerintah menggelontorkan program perlindungan sosial dalam PEN.

Program PEN 2021 mencapai Rp699,43 triliun atau naik 21 persen dari realisasi sementara 2020 mencapai Rp579,78 triliun.

Adapun alokasinya yakni untuk perlindungan sosial sebesar Rp157,41 triliun, kesehatan Rp176,30 triliun, dukungan UMKM dan korporasi Rp186,81 triliun, insentif usaha Rp53,86 triliun, program prioritas Rp125,06 triliun. (antara/jpnn)

 

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler