BIADAB! Bocah SMP Itu Pakai Gagang Pacul karena Eno Takut Hamil

Senin, 16 Mei 2016 – 16:15 WIB
Ilustrasi. FOTO: dok/jpnn.com

jpnn.com - JAKARTA - Polda Metro Jata terus mendalami kasus pembunuhan Eno Fahira, karyawan pabrik plastik di Kosambi, Kabupaten Tangerang, yang alat kelaminnya ditancapi gagang cangkul. Kini polisi sudah menetapkan tiga tersangka. Yakni, RA, IP dan R. Ternyata si RA disebut-sebut masih duduk sebagai siswa SMP yang masih berusia 15 tahun.

RA pun masih menjalani pemeriksaan secara intensif. Selama pemeriksaan diperoleh keterangan sementara, peristiwa bermula pada Kamis (12/5) sekitar pukul 23.30 WIB. 

BACA JUGA: PARAH! Ternyata Pembunuh Eno Anak SMP, Masih 15 Tahun

Saat itu RA mendatangi mess Eno di Kampung Jatimulya, RT 01/RW 04, Desa Jatimulya, Kosambi, Tangerang.

Di dalam mess korban, RA dan Eno terlibat ciuman mesra. Namun saat RA ingin menyetubuhi korban, Eno Fahira menolak karena takut hamil.

BACA JUGA: Polisi Masih Sembunyikan Identitas Para Pembunuh Eno

RA lantas keluar kamar meninggalkan Eno. Namun, tak lama kemudian, kembali masuk ke dalam mess bersama dua temannya. 

Eno lantas disiksa, ditelanjangi, dan dibunuh secara sadis menggunakan pacul. 

BACA JUGA: Mengerikan, Tukang Kebun Cabuli Siswi Kelas I SD Berkali-kali

BACA: Sebelum Ditancapi Gagang Pacul, Payudara Eno Digigit...

Pacul itu didapatkan tersangka di luar kamar setelah mencari pisau, tapi tak menemukan. Kemudian menyuruh kedua temannya untuk mengangkat kedua korban dan menusukan gagang pacul ke kemaluan korban. Eno akhirnya tewas.

Para tersangka lantas meninggalkan mess dengan membawa ponsel korban. Mayat Eno ditemukan teman pabriknya pada Jumat, 13 Mei 2016. Eno Fahira ditemukan dalam posisi telentang tanpa busana, hanya ditutupi bantal dan pakaiannya dengan kemaluanya yang tertancap gagang pacul.

Polisi bergera cepat. Pada Minggu pagi, Polres Metro Tangerang dan Polda Metro Jaya mengamankan teman dekatnya yang akhirnya diketahui punya hubungan khusus.

”Sejak ditangkap pukul 3 pagi (Minggu), terduga pelaku memberikan keterangan yang tidak konsisten. Awalnya mengaku melakukan sendiri, kemudian berubah melakukan berdua,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Tangerang Ajun Komisaris Besar Sutarmo kepada wartawan.

Polisi masih terus mengumpulkan keterangan tersangka , termasuk kemungkinan Eno Fahira diperkosa sebelum dibunuh secara sadis. (kan/ps/par)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebelum Sidang, Bang Ipul Jadi Imam dan Nyanyi di Sel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler