Biarkan Pihak Berwenang Tangani Pipa Putus Teluk Balikpapan

Kamis, 26 April 2018 – 01:42 WIB
Kantor Pertamina. Foto: dokumen jpnn

jpnn.com, BALIKPAPAN - Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam (Imapa) Universitas Mulawarman menyelenggarakan seminar lingkungan dengan tema Dampak Ekologis Tumpahan Minyak di Teluk Balikpapan, Rabu (25/4).

Seminar yang digelar di auditorium lantai empat Universitas Mulawarman itu menghadirkan beberapa narasumber.

BACA JUGA: Pertamina Terus Bersihkan Pesisir Teluk Balikpapan

Di antaranya perwakilan dari PT Pertamina (Persero) Refinery Unit V Balikpapan, dosen STT Migas Balikpapan, Forum Masyarakat Peduli Teluk Balikpapan dan Pusat Pengendalian dan Pembangunan Ekoregion Kalimantan (P3EK).

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka Hari Bumi atau Earth Day yang diperingati setiap 22 April.

BACA JUGA: Pertamina Serahkan 3 Potongan Pipa ke Polda Kaltim

Ini juga merupakan bentuk kepedulian masyarakat dan pegiat lingkungan di Kota Balikpapan dan Samarinda atas musibah tumpahan minyak di Teluk Balikpapan.

Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Mulawarman La Hasan, menyatakan, seminar sehari ini merupakan wujud kepedulian pencinta alam Unmul atas kejadian yang tengah melanda Kota Balikpapan.

BACA JUGA: Maya, Kartini Pengangkat Pipa Putus di Teluk Balikpapan

Darul Asmawan yang mewakili Forum Peduli Teluk Balikpapan juga menyampaikan pendapat senada.

Menurut dia, sekarang sudah bukan momennya lagi untuk adu emosi dan mencari siapa yang salah.

“Biarkanlah hal tersebut ditangani oleh pihak berwenang. Fokus utama sekarang adalah mencari solusi yang dapat membantu pihak terkait seperti KLHK dan Pertamina untuk mempermudah proses pemulihan,” ujar Darul.

Dia menjelaskan, tumpahan minyak di Balikpapan ini merupakan kejadian langka atau hampir belum pernah terjadi.

“Penyelesaian dampak sosial ekonomi sudah mulai dilaksanakan. Sekarang kami berharap KLHK dapat mempercepat arahan untuk pelaksanaan tahap pemulihan”, ungkap Darul.

Ahli lingkungan dari Pertamina Dianuari Kusumawardhani mengatakan, pihaknya membagi upaya penanganan ke dalam tiga fase utama.

Yakni, coastal clean up, identifikasi, dan verifikasi dampak sosial ekonomi masyarakat dan pemulihan.

Hingga saat ini, dua tahapan awal tersebut secara paralel masih terus dilakukan sedangkan tahapan ketiga masih menunggu arahan dari KLHK.

“Hingga saat ini Pertamina telah menerjukan tim yang secara khusus melakukan verifikasi terkait pembersihan wilayah terdampak maupun penghitungan dampak sosial ekonomi bagi masyarakat. Kami pun tetap berkoordinasi dengan instansi terkait, tim ahli, LSM dan membuka diri terhadap masukan-masukan untuk mengoptimalkan penanganan yang tengah dilakukan. Termasuk dengan hadir pada seminar ini”, kata Dian.

Sementara itu, Heri Susanto dari P3EK sebagai perpanjangan KLHK di wilayah Kalimantan Timur menyatakan, arahan ataupun rekomendasi atas upaya pemulihan memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Menurut , penyusunan detail program hingga memperoleh persetujuan dari menteri LHK harus melewati proses pemantauan yang sangat komprehensif dan mempertimbangkan berbagai aspek.

“Tolong beri kami waktu dan kesempatan untuk dapat membuat kesimpulan dari fakta dan data yang kami temukan di lapangan. Ini kami lakukan juga untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat terdampak di masa mendatang,” ujar Heri. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Kembali Angkat Potongan Pipa Putus Teluk Balikpapa


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler