Biaya Logistik Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara

Sabtu, 23 Juli 2016 – 11:52 WIB
Ilustrasi. Foto: Jawa Pos

jpnn.com - SURABAYA – Biaya logistik di Indonesia dinilai tertinggi di ASEAN. Yakni, 29 persen dari produk domestik bruto (PDB). Tingginya biaya logistik itu membuat banyak pelaku usaha berharap pada suksesnya proyek infrastruktur pemerintah.

Deputy President Director PT Borwita Citra Prima Wibisono H. menyatakan, biaya logistik seharusnya hanya mencapai 15 persen dari PDB.

BACA JUGA: Dekopin Bertekad Wujudkan Koperasi Sebagai Pilar Ekonomi Negara

’’Bahkan, kalau bisa, biaya hanya mendekati sepuluh persen. Tetapi, Indonesia memang unik. Sebab, negara kita merupakan kepulauan dan dominasi laut hingga 60 persen dari total luas wilayah,” ujarnya setelah perayaan ulang tahun ke-40 Borwita Kamis (21/7).

Pembangunan tol laut maupun maraknya tol darat diharapkan memangkas biaya logistik di tanah air. Dia menjelaskan, penambahan luas dermaga mampu mempersingkat waktu tunggu di pelabuhan dan berdampak pada pengurangan ongkos logistik.

BACA JUGA: TOP! Laba Bersih BNI Naik 79 Persen

Untuk beberapa pelabuhan, sekarang ada penambahan luasan dermaga. Misalnya, Kupang dan Surabaya dari tujuh meter menjadi 13 meter. Selain kondisi infrastruktur, transportasi yang belum memadai menjadi kendala bagi Borwita dan industri logistik di Indonesia.

’’Pengiriman butuh waktu lama dan berdampak pada tingginya biaya logistik. Tetapi, pemerintah masih terkendala minimnya dana APBN,” ujarnya.

BACA JUGA: Perekonomian Domestik Tunjukkan Tanda Penguatan

Pihaknya juga mendukung program tax amnesty untuk meningkatkan likuiditas dalam negeri. Borwita tahun lalu mengantongi total pendapatan Rp 2,4 triliun. Perseroan menargetkan tumbuh 17 persen per tahun.

Namun, Wibisono mengaku, tahun lalu hanya ada pertumbuhan 5,3 persen karena konsumsi masyarakat turun. ’’Kalau produk Heinz ABC, konsumsi masyarakat memang naik saat Lebaran,” ungkapnya. (vir/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR: Pemerintah Harus Antisipasi Kebutuhan Sapi dan Kambing


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler