jpnn.com - JAKARTA - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meminta pemerintah pusat membantu membangun mass rapid transit (MRT) dan monorel di daerah yang dipimpinnya. Permintaan itu disampaikan Emil -sapaan Ridwan Kamil- saat berdialog dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla melalui teleconference.
"Kami ada pengenalan MRT dan monorel, ada bus sekolah yang akan gratis. Kalau boleh pemerintah pusat bisa pertimbangkan untuk bantu kami," ujar Emil dari Bandung.
BACA JUGA: Khatib Ini Meninggal Dunia Usai Bacakan Khotbah Jumat
Ia juga meminta JK yang saat teleconference berada di Bina Graha, kompleks Istana Kepresidenan untuk mengalihkan sebagian dana subsidi bahan bakar minyak (BBM) guna membangun infrastruktur transportasi massal itu. Menurutnya, perilaku masyarakat kota besar seperti di Bandung harus didorong beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
"Minimal satu koridor MRT bisa dibantu APBN. Kedua, bantuan bus yang jumlahnya signifikan,” kata Emil.
BACA JUGA: BBM Naik, Baju Kotak-kotak Jokowi Dibakar
Menanggapi permintaan itu, JK pun berjanji untuk membantunya. Menurut JK, keberadaan monorel memang penting. "Nanti saya sampaikan ke menhub (Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, red) kalau monorel itu penting," ujarnya.
Lebih lanjut JK mengaku setuju bahwa pemerintah harus berperan secara finansial dalam pembangunan dan operasional monorel dan MRT di kota besar. “Harus di-mix (kombinasi, red) antara investasi pemerintah dan swasta. Kalau swasta saja tidak cukup. Itu penting, kalau tidak dibantu, tarifnya tidak akan bisa dijangkau masyarakat,” sambungnya.
BACA JUGA: Berkas Video Mesum PNS Masih Diperiksa Kejaksaan
Namun JK mengaku kurang setuju dengan rencana Emil menyediakan angkutan gratis bagi pelajar dalam bentuk bus sekolah. Alasannya, program bus sekolah sering terbukti gagal mendukung mobilitas parar pelajar di perkotaan.
“Di Jakarta tidak berhasil. Rutenya itu tidak pernah bisa dicapai karena beda pemukiman dan sekolah. Sekolahnya itu beda-beda rumahnya,” sambungnya.
Karenanya JK menyarankan agar Pemkot Bandung membantu mobilitas pelajar dengan memberikan subsidi khusus bagi penumpang kendaraan umum usia pelajar. "Di luar negeri memang ada, karena sekolah umumnya di luar kota dan orang tinggal dalam satu kompleks. Kalau bus sekolah di sini tidak mudah," tandas Wapres.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bayar Rp1,9 Juta, Warga Perbatasan Miliki KTP Malaysia
Redaktur : Tim Redaksi