Bicara di Diskusi Kemenko Polhukam, Hasto Beber Kekuatan Ide Geopolitik Bung Karno

Jumat, 04 November 2022 – 21:26 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat menjadi pembicara diskusi ilmiah bertema 'Pemikiran Geopolitik Bung Karno dalam Suara Kebangsaan' yang digelar Kementerian Koordinator Polhukam di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (4/11). Foto: dokumentasi pribadi untuk JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno selalu berupaya menjadikan Indonesia sebagai pemimpin dunia melalui penerapan geopolitik. ?

Hasto menyampaikan itu saat menjadi pembicara diskusi ilmiah bertema Pemikiran Geopolitik Bung Karno dalam Suara Kebangsaan yang digelar Kementerian Koordinator Polhukam di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (4/11).

BACA JUGA: Beri Kuliah Umum di Seskoal, Megawati Bicara Pancasila, Geopolitik, hingga Pelurusan Sejarah

Dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu menuturkan geopolitik Bung Karno pada dasarnya suatu ilmu kepemimpinan Indonesia bagi dunia.

“Melalui apa? Melalui cara-cara dan upaya untuk memperjuangkan national interest, khususnya melalui foreign policy dan defence policy," kata Hasto di diskusi yang juga dihadiri Menko Polhukam Moh Mahfud MD itu.

BACA JUGA: Selamat, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Meraih Gelar Doktor Ilmu Pertahanan

Hasto menjelaskan Bung Karno selalu berupaya memperjuangkan kepentingan nasional di berbagai sektor, seperti, pengetahuan, teknologi, dan politik.

Oleh karena itu, Hasto mengharapkan Indonesia bisa menyatukan tekad untuk meneruskan ide Bung Karno itu.

BACA JUGA: Strategi Bung Karno Menjadikan Olahraga sebagai Alat Diplomasi Masih Relevan

“Mengambil spirit kepemimpinan Indonesia bagi dunia dalam seluruh aspek kehidupan," kata Hasto.

Politikus kelahiran Yogyakarta itu menilai perwujudan geopolitik ala Bung Karno masih relevan dengan situasi saat ini, apalagi Indonesia merupakan negara maritim.

Sejak adanya Deklarasi Juanda, kata Hasto, wilayah Indonesia meluas 2,5 kali lipat.

"Wilayah Indonesia naik dua setengah kali lipat tanpa melalui perang,” tuturnya.

Oleh karena itu, peraih gelar doktor ilmu politik dari Unhan tersebut mengajak semua pihak belajar dari sejarah ketika Indonesia bisa menjadi pemimpin di tingkat dunia.

“Jangan lagi kita cenderung berantem antaranak bangsa, padahal yang dihadapi ialah bangsa-bangsa asing yang akan terus berusaha kembali menjajah Indonesia,” ucapnya.(ast/JPNN.com) 


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler