Bicara Ekonomi 2023, Indonesia Optimistis Perekonomian Tumbuh Tinggi, tetapi Harus Waspada

Kamis, 29 Desember 2022 – 22:43 WIB
Menko Airlangga menyampaikan Indonesia optimistis pertumbuhan ekonomi tetap tinggi, namun harus waspada dan antisipasi terhadap tantangan global. Foto: Dokumentasi Humas Kemenko Perekonomian

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif pada tahun depan.

Menurut Airlangga, dari berbagai indikator ekonomi saat ini menunjukkan bahwa Indonesia bisa menghadapi tantangan inflasi global.

BACA JUGA: Tips dari Ekonom agar Aman dari Ancaman Resesi Ekonomi 2023

"Indonesia optimistis pertumbuhan ekonomi tetap tinggi, namun harus waspada dan antisipasi terhadap tantangan global," kata peraih gelar Master of Business Administration dari Monash University, Melbourne, Australia itu.

Saat ini, inflasi masih terkendali di angka 5,42 persen dan pertumbuhan ekonomi yang relatif baik sebesar 5,72 persen.

BACA JUGA: Airlangga: Perayaan Nataru Momentum Bangkit Menuju Kesejahteraan Ekonomi

Adapun pada 2023, pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif berkisar 4,7 hingga 5,3 persen dengan kualitas yang terus membaik sehingga dapat menurunkan tingkat kemiskinan, ketimpangan, dan pengangguran.

Airlangga menyampaikan pemerintah memastikan menjaga resiliensi dan akselerasi pertumbuhan ekonomi.

BACA JUGA: Mitigasi Risiko Ekonomi 2023, Pemerintah Harus Fokus Jaga Ketahanan Pangan dan Energi

Dia menyebutkan berbagai strategi akan dilakukan pemerintah, seperti memanfaatkan kepercayaan dunia mendorong investasi dan mendorong hilirisasi serta melakukan transisi energi ramah lingkungan.

Pemerintah juga memastikan menjaga resiliensi dan akselerasi pertumbuhan ekonomi.

Berbagai strategi akan dilakukan, seperti memanfaatkan kepercayaan dunia mendorong investasi dan mendorong hilirisasi serta melakukan transisi energi ramah lingkungan.

Airlangga juga optimistis inflasi akan tetap terkendali.

Dia mengatakan pemerintah berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk merespons inflasi global dengan kebijakan moneter yang terukur.

Tren surplus neraca perdagangan juga diprediksi akan terus berlanjut dengan peningkatan ekspor dan substitusi impor.

"Menjaga daya beli masyarakat melalui penyaluran bansos dan program KUR ditingkatkan. Kartu Prakerja dilanjutkan," kata Airlangga Hartarto. (jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler