Bicara Kehumasan, Menteri Yuddy Beri Contoh Tentara Nazi

Kamis, 05 Maret 2015 – 19:37 WIB
MenPAN-RB Yuddy Chrisnandi. Foto: dok.JPNN

JAKARTA--Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi meminta humas pemerintah harus siap pasang badan dalam membela dan menyosialisasikan kebijakan pemerintah. Humas juga tidak boleh abu-abu, tidak boleh setengah-setengah, dan harus berani mengambil sikap.
 
"Humas pemerintah memiliki peran strategis untuk memperkuat kebijakan-kebijakan yang sudah digariskan pemerintah. Sebagai corong terdepan, humas juga harus mampu menjelaskan sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan pembangunan," kata Yuddy saat menjadi narasumber dalam Forum Tematik Kehumasan dengan tema "Penguatan Kelembagaan Humas Pemerintah Pusat dan Daerah Untuk Mendukung Fungsi Government Public Relation (GPR)" di Jakarta, Kamis (5/2).

Dikatakan, kesadaran terhadap pentingnya peran humas atau public relation sudah berlangsung sejak lama. Dia menceritakan mengenai penaklukan daratan Eropa oleh tentara Nazi Jerman karena kemampuan propaganda. Demikian juga sebaliknya Jerman dikalahkan Sekutu, karena keberhasilan propaganda.
 
Kemenangan Presiden Bill Clinton dalam pertarungan pemilihan presiden AS untuk kedua kalinya, di tengah skandal "Monica Lewinsky" serta kemenangan AS dalam perang dingin dengan Uni Sovyet,  tidak lepas dari propaganda kehumasan.

BACA JUGA: Aset Desa Tak Boleh Lagi Atas Nama Pribadi

"Propaganda itu bagaimana mengelola  dan menyampaikan informasi secara terus-menerus menjadi sebuah kebenaran yang berlaku universal," kata Yuddy.
 
Menurut Yuddy, dasar hukum pelaksaan tugas Government Public Relation (GPR) tercantum dalam Pasal 28F UUD 1945, UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang KIP, dan Permenpan Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Tata Kelola Kehumasan di Lingkungan Instansi Pemerintah.

"Berdasarkan pijakan hukum tersebut, Humas harus mampu membangun kepercayaan masyarakat melalui berbagai inisiatif kehumasan. Karena itu pula aparatur Humas harus rajin membaca, bertanya, menggali informasi, serta responsif," terangnya. (esy/jpnn)

BACA JUGA: Keluyuran di Perairan Batam, Dua Kapal Singapura Ditangkap

 

BACA JUGA: Hanya Ditemui Humas KPK, Pengacara Sutan Jengkel

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Jawaban Jokowi untuk Tawaran Australia Barterkan Bali Nine


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler