jpnn.com, ENDE - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut ada makna penting yang bisa diambil dari perjuangan Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno selama menjalani masa pengasingan di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Terlebih lagi, kata dia, Bung Karno tetap bergerak memperjuangkan kemerdekaan ketika meskipun berada dalam pengasingan.
BACA JUGA: Titip Amanat Lewat Hasto, Megawati Sebut Pemimpin Harus Berjuang Demi Rakyat
Hasto berbicara demikian saat berpidato dalam acara silaturahmi di Kantor DPC PDIP Kabupaten Ende, Jalan Eltari, Ende Tengah, NTT, Sabtu (1/6). Ratusan kader tampak hadir dalam silaturahmi itu.
"Pesan moral dari Bung Karno adalah Indonesia boleh saja dimatikan oleh kolonialisme Belanda, boleh saja Bung Karno dijauhkan dari rakyatnya, tetapi api perjuangan itu terus menyala-nyala," kata alumnus Universitas Pertahanan (Unhan) itu, Sabtu.
BACA JUGA: Pengamat Anggap Putusan MA Memuluskan Jalan Kaesang Maju Pilkada 2024
Dari situ, Hasto mengingatkan kader PDI Perjuangan tidak gampang mengeluh dalam mewujudkan cita-cita.
Sebab, katanya, perjalanan hidup Bung Karno selama di Ende tidak mudah dengan diasingkan dari rakyat.
BACA JUGA: Kasus Korupsi Timah Rp 300 Triliun, KD dan Suami Diperiksa Kejagung
"Dari bumi Ende ini kita bisa mendapatkan kisah tentang anak muda yang progresif revolusioner yang kalau dibayangkan kita dibuang di sini dari kota besar di Bandung, tiba-tiba dibuang di sini, tidak punya sanak saudara, lalu Bung Karno menggalang dari tiga orang menggelorakan semangat juang di bumi Ende ini," kata Hasto.
Hasto melanjutkan, perjalanan hidup Bung Karno selama di Ende yang tetap berjuang dengan banyak cobaan sesuai dengan pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Megawati dalam pesannya pernah mengingatkan kader parpol berlambang banteng moncong putih tidak mudah menyerah setelah menerima cobaan.
"Maka yang namanya PDI Perjuangan kata Ibu Megawati, tubuh kita di sana sini, terluka, tetapi yang namanya Banteng, kita tahan banting saudara sekalian. Jadi, spirit itu buat anak-anak kita," katanya.
Hasto dalam pidato kemudian menyinggung status Bung Karno yang berasal dari rakyat, tetapi bisa maju dengan banyak membaca buku.
"Bung Karno itu bukan dari kalangan elite. Bung Karno lahir dari rakyat biasa. Usia 16 tahun Bung Karno sudah membaca buku. Kalau kita memahami spirit Bung Karno di Ende, jadikan buku sebagai jendela bagi dunia untuk mengasah seluruh alam pikiran dan rasa," katanya.
Sebelum bersilaturahmi, Hasto lebih dahulu mewakili Megawati untuk membacakan amanat di upacara Hari Pancasila di Lapangan Pancasila, Ende, NTT, Sabtu pagi.
Paslon nomor urut tiga pada Pilpres 2024 RI Ganjar Pranowo dan Mahfud MD diketahui turut hadir dalam kegiatan yang dilaksanakan sampai 09.15 WITA itu. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan