Bicara Premanisme, Jubir Prabowo Ungkit Kasus Herman Hery

Kamis, 13 Desember 2018 – 02:10 WIB
Jubir BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade. (Sabik Aji Taufan/JawaPos.com)

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade menagih janji Presiden Joko Widodo saat kampanye Pilpres 2014 lalu. Ketika itu calon presiden petahana di Pilpres 2019 tersebut berjanji akan memberantas premanisme.

Pernyataan Andre cukup beralasan, pasalnya kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan kader PDIP sekaligus anggota DPR Herman Hery hingga kini belum tuntas.

BACA JUGA: Fitnah Kubu Prabowo di 2014 Masih Berdampak Sampai Sekarang

"Semoga Pak Jokowi tidak lupa janjinya, agar masyarakat mendapat keadilan hukum meski yang diduga terlibat penganiayaan adalah kader satu partai beliau," ujar Andre di Jakarta, Rabu (12/12).

Untuk diketahui, Herman Hery diduga terlibat aksi penganiayaan terhadap Ronny Kosasih Yuniarto, Kamis (21/6) lalu. Terhadap kasus ini, kepolisian telah memanggil ahli pidana Chairul Huda sebagai saksi ahli, Selasa (11/12) kemarin.

BACA JUGA: Kubu Prabowo Persoalkan 31 Juta Pemilih Belum Masuk DPT

Menurut Andre, sebagai anggota DPR dan kader parpol pendukung pemerintah, Herman seharusnya bisa menjadi contoh yang baik untuk masyarakat luas.

"Masa anggota DPR seperti preman, kasihan dong masyarakat. Makanya kalau terbukti melakukan penganiayan, Herman harus diberantas juga sesuai janjinya Pak Jokowi," ucapnya.

BACA JUGA: Kubu Prabowo: Kalau KPK Berani, Usut Orang Dekat Petahana

Andre berharap proses hukum bisa dijalankan dengan adil terhadap kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan Herman Hery.

"Jangan sampai hukum mendadak tumpul karena orangnya pemerintah. Saya percaya polisi bisa bekerja sangat profesional," katanya.

Andre juga memaparkan contoh lain. Sejumlah kader PDIP diketahui pernah menggeruduk kantor Radar Bogor pada 30 Mei 2018 lalu. Massa memprotes pemberitaan utama di koran tersebut yang mengangkat judul 'Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp 112 juta'.

Sekretaris Fraksi PDIP di DPR Bambang Wuryanto menyebut kedatangan sejumlah kader PDIP ke kantor redaksi Radar Bogor karena membuat pemberitaan negatif terhadap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Bandingkan dengan Pak Prabowo, apa pernah menyuruh pendukungnya menggeruduk kantor media. Padahal beliau selalu disudutkan dan difitnah tanpa konfirmasi. Jadi mana yang sebenarnya otoriter," pungkas Andre.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra Nilai Kondisi Koalisi Jokowi Lebih Parah


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler